Jangan Panic Buying
Secara psikologis, merebaknya virus corona mengingatkan pikiran kita akan kematian. Ketika kita diingatkan tentang kefanaan itu, maka orang bisa saja menjadi impulsif,termasuk impulsif membeli barang.
Merebaknya kasus wabah corona, tak dipungkiri membuat beberapa orang mengalami panic buying. Perilaku membeli barang secara berlebihan dalam satu waktu didasari oleh kecemasan tingkat tinggi. Mengakibatkan banyak orang kehilangan untuk mengendalikan perasaan diri atau merasa kehilangan kontrol. Dalam kondisi merasa kehilangan kontrol, maka orang akan membeli secara berlebihan. Manusia cendrung bertindak cepat menuruti kata hati tanpa pikir panjang.
Panic buying juga muncul karena manusia merasakan adanya tekanan sosial, yakni menjadikan apa yang dilakukan orang lain sebagai dasar penilaian untuk setiap tindakan yang akan diambil. Sehingga, jika orang mempersepsikan semua orang membeli dan menumpuk barang, maka akan terdorong melakukan hal yang sama. Percaya atau tidak percaya kepanikan itu menular. Manusia sebagai mahluk sosial saling mberikan isyarat apa yang aman dan apa yang berbahaya.
Panik itu perpanjangan dari cemas. Sementara cemas itu perpanjangan dari takut. Takut merupakan keinginan untuk menghindari sesuatu yang ada saat ini. Jika ketakutan itu berdasarkan ketidak pastian, jadilah cemas.
Ketika panic buying dilakukan secara bersama - sama, hal ini menyebabkan harga melangit dan persediaan menjadi sedikit. Ancaman lain dari panic buying inflasi tinggi, akibat orang - orang belanja berlebihan. Harga bakal meroket karena permintaan tinggi, kemudian terjadi kelangkaan.
Cara mengatasi agar jangan panic buying :
* Membuat pikiran tetap berada di atas tingkat kecemasan. Dalam arti berupaya mengatasi dan mengendalikan kecemasan . Serta hanya bertindak berdasarkan informasi resmi dan benar.
* Pemerintah harus transparan, membangun kepercayaan publik agar tidak terjadi panic buying. Pemerintah juga harus menunjukkan kekompakan disemua lini, jangan ada pesan yang membingungkan. Apalagi persaingan perebutan panggung , kita semua sedang diuji, bersatu, bersinergi untuk keselamatan rakyat.
* Perlu dicegah menularnya kekhawatiran sosial dan massal.
* Membeli kebutuhan mingguan untuk keluarga.
Saat kita digempur wabah virus corona, bukan waktunya kita saling egois. Di situasi sekarang ini, kita harus saling bahu membahu memerangi covid -19. Mencegah pandemi tersebut dengan tidak menimbun stok makanan dan yang lainnya. Sumber : https://cnnindonesia.com
PANIC BUYING : tindakan membeli sejumlah besar produk yang tidak biasa untuk mengantisipasi atau setelah bencana atau bencana yang dirasakan atau mengantisipasi kenaikan harga.
IMPULSIF : bersifat cepat bertindak secara tiba - tiba menurut gerak hati.
TT, 01 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih bu sdh mengingatkn. Tp insyaAlloh aku tdk akan panicbuying. Krn the money for buying is empty, hehe....
Hehehe...ikutan ketawa jglh pak...tksh...sdh meluangkn wktu membc tulisan ini.
Terima kasih bu, ilmu agar tidam panic buying.
Tksh...sama2 buu
Mksh kk, moga kita bisa mengatasi kecemasan ya kk
Ya dek..Tksh sdh berkunjung.
Smg kt ga ketularan panic buying ya bu, belanja sesuai kebutuhan sj, sukses sll bu
Ya...sehrsnya mmng begitu buu.Belanja sesuai dgn ke butuhan.
Saya tidak mau panic buying Bu, biasa saja. Biar semua juga kebagian jatah ya
Keren ibuu..Sehrsnya mmng hrs seperti itu.
Betuul..semoga kita tetap bersikap tenang dan tidak ikut melakukan panic buying sebab banyak merugikan semua orang..sukses selalu
Semoga kita masih tetap bisa mengendalikan diri hingga wabah berlalu ya bun dengan terus mendekat pada sang pencipta. Sukses buat bunda.
Terima kasih artikelnya dengan Panic Buying. Untuk saat ini saya rasa tidak ya.Apalagi pasar juga masih buka dan tidak begitu mengkhawatirkan bahan pangannya.
Ya..bu..di sumut, kondisi masih stabil.Semoga setrsnya begitu. Sehingga kt terhindar dari panic buying..Tksh buu..sdh menyempatkn waktu berkunjung.
mantap..kuncinya..pd pemerintah,hrs ada keterbukaan pd masyarakat bahwa stock pangan mencukupi..artikel bagus bu..salam
Ayo, belanja sesuai kebutuhan. Jangan berlebihan
Kelewat panic...akan berakibat juga pada pemikiran yg tdk wajar lagi ya bu..Semoga saja hal2 yg sangat merugikan ini dpt terhindar dri diri kita.Sukses selalu ya bu..slm tuk klga
Tksh buu...atas kunjungannya.
Benar bu.Panic buying bisa membuat bhan kebutuhan menjadi langka juga dan bikin orang lain tambah susah. Terima kasih tipsnya bu.
Tksh buu...Sudah hadir.
Artikel yg bagus
Berusaha tdk panic buying Bund.. Belanja seperlunya.. Hemat di saat situasi sulit.
Hehehe...super banget ibuu..Tksh buu sdh hadir.
Mari kita berbelanja sesuai kebutuhan. Tulisan Ibu bagus sekali.
Semoga kita bisa mengendalikan diri dari panic buying ya Bu. Sukses selalu Bu