Setiap orang pasti pernah marah. Marah adalah sesuatu yang wajar. Namun, yang paling penting diperhatikan adalah atas dasar apa kita marah dan bagaimana kita menyikapi gejolak itu. Apakah kita akan memahaminya atau membiarkannya hingga memunculkan prilaku lanjutan, seperti berkata kasar, melukai orang lain, merusak barang, dan semacamnya.

Marah merupakan sebuah fitrah manusia, tapi mengendalikan marah adalah sikap manusia bijaksana. Orang yang marah menutup ruang akalnya untuk berpikir. Hati akan tertutup dari kebenaran, tidak tenang dan akhirnya membuat keputusan gegabah. Marah hanya akan menyisakan penyesalan karena akan mematikan sel - sel baik dalam tubuh. Inilah yang menyebabkan marah menjadi sumber penyakit. Tak heran, jika ada pemeo yang mengatakan " orang pemarah cepat tua "

Orang yang diselimuti rasa marah hendaklah menenangkan diri terlebih dahulu sebelum bertindak atau berucap. Sehingga rasa marah tidak mempengaruhi untuk bisa berpikir, berucap, dan mengambil keputusan dengan baik dan hati yang jernih. Orang yang marah dengan mudah mengucapkan kalimat kekafiran, menggugat takdir, menghina, mencaci maki, hingga kalimat talak yang mengakhiri rumah tangga. Disaat itulah misi setan untuk merusak manusia tercapai. Karena orang yang marah segala perbuatan dan perkataan tidak terkontrol sebab akal sehatnya sudah hilang.

Tips meredam marah.

* Menarik napas dalam - dalam

Lakukan dengan tehnik meditasi. Pejamkan mata, secara perlahan lalu tarik napas dalam - dalam. Caranya drngan menghirupnya dari hidung dan mengeluarkannya secara perlahan dari mulut.

* Berjalan - jalan sejenak.

Saat marah sedang memuncak, cobalah untuk bangkit dari duduk dan berjalan - jalan sejenak mrnjauhi sumber kemarahan dan kekesalan. Cara ini juga bisa membantu berpikir lebih jernih dan untuk menemukan ketenangan.

* Menekan titik tertentu di tubuh

Saat marah, menekan titik tertentu di tubuh bisa merilekskan sistim saraf. Menekan titik utama di kepala, wajah, dan tangan yang dekat kumpulan saraf.

* Merilekskan otot - otot yang tegang.

Gerakkan bahu ke belakang perlahan, putar leher searah atau berlawanan dengan arah jarum jam, lemaskan tungkai kaki dengan cara memutarnya, putar tubuh ke kanan dan ke kiri untuk merilekskan otot pinggul.

* Nyalakan musik favorit yang menenangkan.

Mendengarkan musik dengan irama yang menenangkan agar tubuh juga secara tidak langsung mengikuti ritmenya. Dengan begitu, napas dan detak jantung kembali ke kondisi normal.

Begitulah orang yang bijaksana dapat memadamkan kemarahan dengan nurani dan akal sehat. Ibarat air yang sejuk memadamkan api yang tengah berkobar. ( Hallosehat.com)