Mengatasi Konflik
Perang paling besar bukanlah perang yang terjadi antar manusia,melainkan perang dalam memerangi amarah dan hawa napsu dalam diri. Seseorang akan dapat dikatakan bijaksana apabila dia dapat memenangkan niat baik di atas niat jahat dalam pertarungan konflik relung hati. Memenangkan niat baik diatas niat jahat menjadikan seseorang memiliki sebuah kekuatan untuk melihat segi baik dari cobaan yang dialami.
Konflik merupakan suatu kondisi dimana terjadi pertarungan psikologis dalam diri manusia,yang lazim terjadi secara tidak sadar dan berasal dari munculnya sikap oposisi dari pihak lawan. Konflik terjadi apabila kita tidak dapat mengendalikan emosi. Cara yang paling efektif untuk mengatasi konflik adalah dengan terlebih dahulu memunculkan niat baik dari dalam hati dan harus memiliki kesadaran untuk meredam konflik. Konflik dapat dihindari apabila kita memiliki niat baik (good will) di dalam hati.
Cara yang paling efektif dalam mengatasi konflik adalah bukan pada menangani konflik itu sendiri,akan tetapi lebih tertuju kepada bagaimana usaha pencegahan yang efektif untuk mencegah agar konflik itu tidak sampai muncul kepermukaan
Sebuah pepatah mengatakan bahwa orang yang paling baik adalah dia yang dapat mengendalikan amarahnya. Apabila amarah tersebut telah dapat dikendalikan dengan baik,maka secara otomatis akan dapat meredam konflik dengan orang lain.
Sebagai mahluk hidup,kita dihadapkan dengan berbagai persoalan,baik itu yang terjadi antara teman,sahabat maupun keluarga. Yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapi permasalahan itu,karena setiap permasalahan yang kita hadapi tentu tidak melebihi dari kemampuan kita untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu,memiliki hati yang sabar dan bersih dalam menghadapi segala macam persoalan bukan hanya dapat mengatasi persoalan yang ada secara efektif,akan tetapi juga dapat memunculkan rasa kepedulian sosial. Rasa kepedulian sosial inilah yang akan mengubah potensi munculnya konflik menjadi sesuatu yang lebih bermakna. (Buku Bimbingan dan konseling,Yulita RintYastini,Suzy Yulia Charlotte S)
TT,06 Maret 2020




Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap bu, inspiratif
Tksh buu...
Mantap bu, dgn bljr mengelola emosi jg bs menghindari konflik
Ya buu.Tksh
Setuju Bu, konflik dalam diri memang sangat butuh kesabaran ekstra dan kekuatan diri...
Tksh ..sdh hadir
Benar bu...
Tksh ibu..sdh sudi mampir.Sehat selalu
Ibu BK yang sudah kenyang asam garamnya konflik...
Ha..ha..bisa aja bu eva.Tksh sdh hadir bu..
mantab bu..sbgai tambahan konflik busa terhada diri sendiri, pada Allah SWT..karena tidak trima..jg konflik sesama manusia lainnya..jd ada internal..vertikal dan horisontal..salam
Ha...ha...ya ..komplit konfliknya.Kebetulan semlm lg nyelesain masalh siswa di sklh,konflik antar teman.kepikiran utk di buat jd tlsan. Dpt ide nulis dr madlh siswa.Tksh pak Eko..
Mantap, kita belajar maengatasi konflik dalam diri membutuhkan kesabaran
Hrs ekstra sabar buu..menghadapu peserta didik kekinian. Tksh hadirnya.Sehat selalu buu