Perjalanan Menggapai Asa
Hari ini, kuliah pertamaku di kampus yang belum bisa menyatu dihati. Masa ospek yang ku lalui, berlalu begitu saja mengalir hilang dari benak tanpa kesan yang berarti. Semester pertama aku dapat 24 sks, di krs tertera mata kuliah yang semua terasa asing bagiku, kecuali mata kuliah umum, agama dan pmp waktu itu.
Masuk dosen mata kuliah dasar kependidikan ( MKDK ), psikologi pendidikan entah psikologi umum waktu itu, mata kuliah mayor dijurusan bimbingan dan konseling. Ampunnn...satu kata pun aku tidak pernah mendengar apa yang disampaikan dosen. Kuliah apa ini..., pikirku. Ada Word wordlah, Sigmund Freudlah...Teman - teman di kelas pada antusias dan merespon apa yang disampaikan pak dosen. Bah...sudah gawat ini, betul - betul sudah salah jurusan.
Iseng kutanya teman baruku, kalian kok pada pintar ya...Sigmund Freud...siapa itu ? Ketawalah teman baruku itu. " Kamu dari SMA ya..., pantas kalau tidak tahu. Kawan - kawan kita di kelas banyak yang dari SPG ( sekolah pendidikan guru ). Rata - rata yang pilih fakultas ilmu pendidikan dari SPG. Ya Tuhan...rasa tidak sukaku menjadi - jadi kuliah di IKIP. Pantaslah o on kali aku.
Bisa kuliah, bisa jadi mahasiswa, pastilah senang dan bangga, tidak denganku. Hampir setiap mata kuliah yang buat stres , aku cabut dengan teman yang sama sependeriraan. Main ke radio Pemda samping kampus, kirim - kirim lagu buat teman dengan biaya rp 100/ kupon. Aku tidak perduli dengan kuliahku. Misal betah di kelas pun karena mata kuliah umum. Begitupun perhatian masih terpecah dengan suara musik, gitar, angklung dari fakultas bahasa dan sastra.
Hingga suatu hari ketua kelas datang menghampiri dan menasehati. Saat ini ketua kelas yang baik dan bisa membuatku sadar, telah berpulag. Semoga tenang di Surga. Masih terekam di memori apa yang dikatakannya. " Kita satu SMA, bisa saja absen aman, nilai bagaimana...? Mahasiswa jalur PMDK IPK paling rendah harus 2,00, kalau tidak DO ". Dengar kata - kata DO, harga diriku bangkit. Aku tidak mau DO, malu...orang tua pun pasti malu, apalagi anak perempuan DO, apa kata orang.
Semenjak itu, aku mulai menata kembali ketidaksukaan dengan kampus. Ku mulai menikmati kuliah dengan ikhlas. Aku tidak mengejar IP harus tinggi, yang penting lewat dari target yang ditentukan kampus dan tidak ada mata kuliah yang mengulang. Nilaiku bervariasi, A, B dan C paling pavorit, yang penting target kuliah tiga tahun, aku tamat. Dan aku lulus dengan IPK 2,50.
Dan Alhamdulillah, aku ditempatkan mengajar diperbatasan antara Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah. Tepatnya di SMP Negeri 2 Lumut Desa Anggoli Kecamatan Lumut Tapanuli Tengah. Di sekolah ini aku mengajar bahasa Inggris. Tahun 1989 aku datang dan tahun 1991 aku pindah, karena tidak betah dengan kondisi alam yang tidak nyaman buatku pribadi.
Dan inilah aku, Faridawaty Dmk, SP.d, akhirnya menjadi seorang guru bimbingan dan konseling, yang sudah merasai asam, asin, manis dan pahit menjadi seorang guru. Guru memang takdir terindah yang Allah berikan. Saat ini aku bertugas di SMP Negeri 1 Tebing tinggi kota Tebing tinggi - Deli Sumatera Utara, dan Inshaa Allah sampai masa purnabakti tetap sehat. Aamiin...
TTinggi, 11 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aamiin, smg selalu diberikan kesehatan, dr tak cinta skrg menjd cinta ya bu
Aamiin..Cinta itu hadir setelah coba menikmati ilmu psikologinya.Tenyata asik bljr di jur. Bimb dn kons, ada psikologi anak, psikologi perkembangan dn byk lglh. Tksh bunda sdh nenyempatkan waktu mampir.
Aamiin...
Aamiin..yra.
Tidak ada ruginya jadi guru kan Bu?
Ya buu..Takdir teridah yg Tuhan anugerahkan.
Aamiin ya Allah. Dan akhirnya terbukti ya bund bahwa takdir Allah adalah cerita terindah. Sukses ya bund.
Ya bunsay, walau awal terasa tdk nyaman, jlni dgn ikhlas, hslnya takdir yg terindah itu kini sy nikmati.
Masya allah, perjalanan asa yg berliku2. Mudah2an slu dlm Lindungan Allah ya bu, agar trus bisa membimbing2 anak2 didik kita ke arah yg lbih baik lagi...
Tksh bunsay atas kunjungannya.
Itulah masalahnya kita yg dari SMA bu. Nggak nyambung dengan teman-teman yg dari SPG. Saya juga dulu main ke seni tari pelariannya. Dan juga disadarkan oleh komisaris yg suka pada saya. Hehe....Aamiin ya bu...semoga kita menjadi guru yg bermanfaat untuk siswa kita...
Hehehe...buat dong bun cerida dgn sang komisaris...pasti seru tuh..
Takdir yang mengantarkan ibu menjadi guru BK, barokallah
Aamiin..tksh bunda.
Mirip dengan saya kisahnya Bu..
Wah...iya buu..?
Amin yra, tetap semangat Bunda, salam literasi
Tksh bunda..Slm literasi kembali.
Amin...Semangat bu...
Aamiin..
Aamiin...Tksh bunda..
Dilema ya Bu, di satu sisi syukur dapat PMDK tapi tidak sesuai keinginan. Alhamdulillah ada ketua yang support sehingga tersadar dari kelalaian bersyukur. Ternyata di sinilah lahan ibadah yang disiapkan Allah untuk Ibu, mendidik generasi masa depan. Semoga sehat dan sukses selalu ya Bu.
Tksh bunda...Aamiin..
Cerita kehidupan bu ya, sehat terus bu tetap sangattttt