PESONA ' SEMBAT 'KU
Minggu kembali menyapa, yang artinya telah tiba waktu merehatkan diri. Swimbathpun boleh jadi pilihan untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga. Segarnya kolam renang peninggalan kolonial Belanda, dulu semasa kecilku menyebutnya Slembat. Pemandian ini sudah tak asing bagiku. Karena sebagai anak perkebunan, jatah berenang setiap hati Sabtu khusus untuk anak staf perkebunan, hari Minggu baru dibuka untuk umum.
Hampir 30 tahun lebih aku tak pernah melihatmu. Kini setelah usiaku lebih setengah abad kubawa serta keluarga kecilku, kembali menjengukmu dengan pesonamu yang membuat banyak orang kagum dan selalu membicarakan keindahanmu. Kupenasaran denganmu, secantik apa sih kau sekarang. Untuk itulah aku mengunjungimu.
Slembat...dulu tampilanmu ibarat gadis desa yang masih lugu, natural dan begitu alami tanpa polesan, namun pesonamu sudah banyak memikat hati pengunjung. Wow...kini tampilanmu, ibarat buah lagi ranum- ranumnya, ibarat gadis lagi cantik-cantiknya. Jujur aku pangling denganmu. Kau diberi sentuhan tangan-tangan ajaib hingga menambah kecantikan dan keasrianmu.
Kenangan masa kecil itu masih membekas di ingatan, setiap Sabtu aku bersamamu, berenang dengan bebasnya. Karena kala itu tak banyak orang tau tentangmu. Tatkala aku SMA, setiap tanggal 17 Agustus, kupasti menjengukmu bersama teman-teman, walau tak seperti masa kecil ,kuberenang. Saat itu hanya duduk sambil melihat orang yang berenang. Jembatan yang menjadi ciri khasmu, hingga kini masih berdiri kokoh menopang dan tetap bertahan untuk melayani orang yang lalu lalang. Dan sebagai pijakan untuk melompat gaya bebas dari atas kearah kolam. Dulu tak ada ucapan selamat datang menyambutku, kini...ucapan salam itu menyambut setiap pengunjung yang ingin menikmati pesonamu. Airmu yang biru bersumber dari mata air alami.
Aku tau cerita tentangmu dari bokap. Kau itu peninggalan zaman kolonial Belanda, Belandalah yang membangunmu. Kau dulu tempat orang-orang Belanda memanjakan diri menikmati masa istirahat dan tefreshing. Dahulu kau itu masih menjadi bagian dari perkebunan PTPN IV Laras tempat bokapku cari makan. Belakangan kau mulai dikelola pemerintah dan warga setempat.
Kini kau banyak kemajuan, sudah banyak memiliki pondok yang bisa digunakan untuk bersantai. Dan tak seperti aku kecil dulu, harus bawa makanan sendiri. Sekarang tak perlu khawatir kalau tak bawa makanan, ditempatmu ada banyak pedagang makanan. Kau memang semakin mempesona Slembatku. Pepohonan besar yang rimbun, udara sejuk jadi penambah daya tarikmu. Lokasimu yang curam, menambah keindahan, dengan anak tangga dari batu yang masih asli tanpa ada pugaran. Sungguh ciptaan Tuhan yang dikaruniakan untuk masyarakat setempat sebagai penunjang ekonomi keluarga mereka.
Hmm...hari sudah hampir petang, aku harus beranjak dari rumahmu, Slembatku. Sebelum aku pulang ke Tebing Tinggi, kutulis alamat rumahmu, mana tau ada teman-temanku dari groub MGI, gurusianernya nyasar kesini ingin melihat eksotiknya pesonamu. Betulkan...nih alamatnya: Desa Bahapal, kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Oke..aku permisi dulu yaa.. Semoga tamu yang mengunjungimu semakin banyak. Teruslah berbenah. Tapi tolong ingatkan tuanmu,Slembat. Jangan di tebang pepohonan yang sudah ratusan tahun itu umurnya, ada uka..ukanya lo. Ha..ha..ha..bercanda. Bye..
TTinggi, 19 Maret 2020



Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Viewnya bagus bunda.
Tksh bund.
Ish cantiknya, kog kk tak kasi kami ke situ wkt itu, ye....curang
Nnti kita kesitu ya..Berenang kita sepuasnya.
Tempatnya bagus...enak buat liburan...
Iya bu..Tksh sdh hadir.
Wow, keren bu suasananya msh terasa alami, meskipun sdh bnyk sentuhan2, pengen jg main kesitu, almt sdh dicatat, mg aja ga nyasar, hehe..tp entah kapan?
Ha..ha.kapan2 jg bolehlah..
Hehe, belum sempat ke situ dulu
Sempatkanlah buuu..Cantik sekarang.
Wah,,warna airnya sangat menggoda bu...smoga ada kesempatan ke sana,.indah sekali
Datanglah buu..Pemandian alam yg asri.
Saya sudah pernah kesana ibu..beberapa tahun yg lalu...apakah sudah lebih cantik dia sekarang?
Sy sdh 30 thn tdk pernah melhtnya buu...Pastilah sdh byk perubahannya.
Slembath, artinya apa bu? kok diberi nama itu di pemandian itu ?..hati hati lho..penularan virus di kolam renang ya..jaga sehat
sweembath...mulut mungil kami dulu tk pandai mengucapkannya. Slembat...nah itu yg mampu diucapkan. Jdlh kebiasaan. Slembat.Itu sdh 1 bln yg lalu pak, seblm corona seheboh kini.Ya tetap jg kesehatan.Tksh...
Asri menyejukkan hati dan pikiran. Sukses n sehat selalu bu, barokallah.
He..iya buu..Tksh..Barakallahu..
Mantap bu, kalau di daerah kami slembat bak air besar untuk mencuci getah karet, hari minggu kalau tidak dipakai mencuci getah baru kami bisa berenang ...
Kapan kita kesana bu Ida?
Maunya kapan anggi, guidancenya ada..Apa lagi
Senangnya lburan ya bu..
Sebln yg lalu tu teman, bingung mau nulis apa, lht2 koleksi ft, jd ide deh si kolam renang.