Sejak tahun 2000,ku memutuskan memakai hijab. Karena sudah menjadi niatku,aku harus mantap mengenakannya.Keputusanku mengenakan hijab bukan karena mengikuti tren,atau keinginan orang lain,tapi semata-mata karena panggilan hati mengikuti jalan Allah. Pertama kali mengenakannya,ada rasa tidak percaya diri untuk melangkah pergi bertugas. Suara hatiku bergejolak antara "pakai atau tidak". Tapi tetap kubulatkan niat,ku harus mengenakannya.

Ku memakai hijab,banyak cobaanya. Dari yang sulit untuk memakainya karena masih proses belajar sampai ejekan teman sejawat. Tapi ada juga yang mendukungku dan memberikan support. Kalau kuingat masa itu,kadang rasa sedih itu masih berasa. Apa kata mereka,yang tidak cocoklah,semakin kelihatan tua dan jeleklah,yang membuat hatiku nyaris bimbang. Semua yang dikatakan mereka tentang penampilan baru ku,kuabaikan. Aku tetap kokoh pada pendirianku. Biarlah aku jelek di mata mereka,tapi ku punya keyakinan kalau Allah maha melihat niat dan ketulusanku. Seiring bergulirnya waktu,semua berlalu. Jadilah aku dengan diriku tanpa pengaruh dari siapapun.

Semua manusia pasti punya masa lalu,begitupun aku. Dari masa lalu itu yang kudapatkan hanyalah sekedar kenangan,yang akan kujadikan sebagai pelajaran dimasa yang akan datang. Aku mencoba berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya,untuk semakin cinta kepada-Nya dan tidak berharap pada mahluk-Nya. Semoga kenangan dimasa lalu menjadi pengingat untuk lebih bijak dimasa depan,agar kualitas diri semakin meningkat. Bagaimanapun kehidupanku,nikmat yang Allah berikan jauh lebih besar dibandingkan kekurangan atau masalah yang yang kuhahadapi.

Dan biarlah semua ini menjadi rahasia hidupku,mengapa aku memutuskan untuk mengenakan hijab sampai ajal menjemput.

TTinggi,08 Maret 2020