Sekolah Islam di Thailand Mengajarkan Pluralisme - Nasionalisme
Untuk menyelesaikan tugas akhir kuliah, putriku ditempatkan kerja Kuliah Nyata Internasional (KKNI) di Thailand. Tepatnya di Narathiwad Bangnara. Dia di sana lebih kurang satu bulan. Di negara gajah putih itu, putriku tinggal di asrama Attarkiah Islamiah Institute. Untuk menunjukkan keakraban kedatangan peserta KKNI, mereka disambut dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lagu daerah suku Batak yang berjudul Sik Sik Sibatumanikam. Terharu sampai menangis putriku mendegar lagu itu di negara orang lain.
Sekolah Attarkiah Islamiah Institute di provinsi Narathiwad Bangnara, menjadi salah satu sekolah islam kebanggan kerajaan Thailand. Meskipun sekolah tersebut berbasis agama dan hanya menerima siswa yang beragama islam, pihak sekolah mengedepankan nilai - nilai multikultural dan pluralisme.
Untuk mengembangkan pendidikan agama,tidak boleh agama menghalangi perkembangan pendidikan. Porsi kegiatan belajar mengajar di sekolah itu, tidak sepenuhnya tentang pendidikan agama. Delapan puluh persen pendidikan agama dan dua puluh persen universal.
Attarkiah Islamiah Institute di Narathiwad Bangnara lokasi putriku KKNI, berada di daerah perbatasan Thailand dan Malaysia. Jauh dari ibu kota Bangkok. Di sekolah itu, pihak sekolah mendatangkan guru- guru dari luar negeri, yang berlatar belakang beraneka agama untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak didiknya.
Di sekolah islamiah itu, tidak hanya dituntut berbahasa Thailand dan Arab, siswanya diberi pelajaran bahasa Inggris, Melayu dan Mandarin. Sekolah itu tidak hanya semata - mata mengajarkan pendidikan akademik, namun menanamkan sikap nasionalisme kepada siswanya.
Walau islam agama minoritas di Thailand, tetapi warga hidup dengan damai berdampingan meski beda agama. Tidak ada warga yang membandingkan satu agama dengan agama lain.
Selama berada di negara gajah putih, putriku tidak pernah melihat, mendengar dan merasakan ada perlakuan buruk dari kelompok mayoritas kepada yang minoritas. Muslim di Thailand khususnya di Narathiwad Bangnara sangat kompak. Putriku merasakan suasana kekeluargaan selama KKNI di sana. Inilah pengalaman yang diperoleh putriku selama KKNI di Thailand.
TTinggi, 01 April 2020



Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masya Allah, bu. Pengalaman yg menyenangkan. Good mom.
Oya buu.Tksh sdh hadir.
Wow keren bu, bs KKNI di negara lain dgn jmlh pemeluk agama Islam yg minoritas, Alhamdulillah negara Thailand msh menghargai pemeluk agama minoritas
He..he iya buu..Tksh sdh berkunjung.
Masyaa Allah, .ikut terharu saya membaca artikel ibu ini...iya, saya juga berkali kali ke Thailand, dan memang tidak ada yg ekstrem, semua menjaga pluralisme. Ikuta salut saya,..berapa lama KKNI nya disana bu ? semoga sukses selalu menapak masa depannya..salam
Tksh pak Eko..Sellu hadir.
Keren ttg info pendidikan di negara gajah putih itu ya bun..Dan sukses selalu tuk putrinya.Semoga sehat selalu
Tksh bundaatas doa terbaiknya .Semoga sht dn sukses sellu.
Maksih Bu..Sedikit tulisan, tapi memberikan ilmu bagiku..Jadi dapt info..
Tksh buu..Sdh membc tulisan ini.Slm sht dn sukses sellu