Saya adalah guru yang sangat suka berinteraksi dengan peserta didik. Serasa saya adalah orang yang paling mereka butuhkan di dunia apabila saya berapa di sekolah selain di rumah tentunya. Masalah apa pun anak murid akan mencari ibu gurunya sampai wali murid ada yang protes dan mengatakan "pokoknya ibu gurunya lah yang paling benar,padahal saya ibunya lho " , saya hanya bisa tersenyum simpul. Anak SD dengan tingkatan umur yang masih dibilang kanak2 menuju remaja dengan beragam kelakuan membuat hari saya bermakna. Namun semua hal itu harus saya hadapi ketika pemerintah memberlakukan PPKM dimana saya harus WFH mengajar dr rumah yg dilakukan secara zoom atau interaksi lewat WA. Rasanya ada ruang kosong yang tercipta. Tidak ada cerita ,celoteh dan protes manja anak2 , tidak ada pelukan yang mengagetkan ,tidak ada kelaku yang membuat tensi saya naik,tidak ada bingkisan coklat coky2 buat ibu guru ,duuuh rindu....

Tahun pertama dapat dilalui dengan sukses walaupun hambatan tidak bisa dipungkiri. Mulai terbiasa dengan keadaan karena belajar dari pengalaman. Mulai terbiasa dengan dentingan suara notice WhatsApp dari wali murid dan peserta didik . Yang lebih parah konsultasi pelajaran tak mengenal batas waktu ,aduuuuhh....

Tahun kedua sudah mulai menjalankan strategi, agar waktu bisa di kondisikan optimal dan semua pekerjaan terselesaikan baik pekerjaan rumah,sekolah,perhatian anak dan terutama perhatian kepada pak suami.

Kini kita semua mulai kembali belajar tatap muka. PPKM sudah dibuka ...aduh,kembali saya rindu......

Kenapa ??? Karena mulai lagi merubah jadwal yang semula bisa mengajar sambil mencuri cemilan kini harus fokus di depan kelas mencerdaskan anak bangsa.