Persahabatan

Oleh: Fataty Maulidiyah

Allah berfirman dlm qs.at Taubah 49

ثاني اثنين اذهما فى الغار اذ يقول لصاحبه لا تحزن ان الله معنا

"Dia adalah salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada di dalam gua,disaat dia berkata kepada temannya, 'janganlah kamu berduka cita. Sesungguhnya Allah bersama kita."

Ustadz Abul Qasim Al Junaidi mengatakan "Ketika Allah menetapkan Abu Bakar Ash Shidiq r.a untuk menemani Rasulullah SAW,Dia menerangkan kasih sayangNya kepada Abu Bakar. Firman Allah swt," Diwaktu dia( Rasulullah ) berkata kepada temannya,janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita".

Dalam kisah persahabatan yang lain Nabi Saw,Abu Bakar dan Umar bin Khattab, ketiganya bergandengan tangan saling menggenggam. "Persahabatan kita akan kekal,kita akan selalu bersama-sama." Dan kenyataannya makam beliau bertiga, berjejer bersandingan. 

Persahabatan ada tiga macam.Pertama, persahabatan dengan orang yang lebih tinggi,sebenarnya ini adalah sebagai bentuk khidmat. Persahabatan dengan orang yang ada dibawah kita, yaitu sikap kasih sayang, dan yang ketiga adalah persahabatan dengan yang setara. Persahabatan model seperti ini lebih didasarkan pada sikap yang lebih mengutamakan orang lain. Karena itu orang yang bersahabat dengan Syaikh atau guru maka tata kramanya adalah tidak menolak atau tidak keberatan untuk melakukan apa saja demi kepentinganmya dan caranya harus baik serta menerima semua kondisi dengan penuh rasa percaya.

Alkisah seorang pria telah bersahabat dengan Ibrahim bin Adham, ketika hendak berpisah dengannya, ia berkata, "jika kamu melihat aib pada diri saya, maka ingatkankah saya".

Ibrahim menjawab,"Saya tidak melihat aib pada dirimu, karena aku melihatmu dengan mata cinta, sehingga saya menganggap baik semua yang saya lihat dari dirimu. Karena itu, tanyakanlah kepada orang lain tentang aibmu."

Dzun nun Al Misri berkata,"janganlah bersahabat dengan Allah kecuali dengan ibadah. Janganlah bersahabat dengan manusia kecuali dengan saling memberi nasehat, dan janganlah bersahabat dengan hawa nafsu kecuali dengan melawannya. Dan janganlah bersahabat dengan setan kecuali dengan memusuhinya. Lalu seseorang bertanya,Dengan siapakah saya harus bersahabat?"

"Bersahabatlah dengan orang yang jika kamu sakit, ia mengunjungimu, jika kamu bersalah, dia memaafkanmu,jawab Dzun Nun.

Abu Bakar Ath Thamasthani berkata,"Bersahabatlah bersama Allah, jika tidak mampu, bersahabatlah dengan orang-orang yang bersahabat dengan Allah supaya kamu sampai pada berkah mereka yang menyebabkanmu sampai kepada berkah Allah."

Sahabat tidak pernah menghakimimu, itu tidak lebih hanyalah nasehat sebagai bentuk kasih sayangnya kepadamu. Sahabat adalah pendorong semangatmu saat terjatuh, menghibur hati saat bersedih, mengukir senyuman di kala jenuh, dan mengalungkan mutiara-mutiara doa dalam dadamu.

Maqburah Syekh Maulana Ishaq,  23 Juni 2021

14.36