Jagung makanan yang tidak asing bagi kita.

Kandungan karbohidrat pada jagung membuat perut kita kenyang dan erergi dalam tubuh bertambah.

Ada jagung yang rasanya manis, dibilangnya jagung manis. Ukurannya tidak terlalu besar. Ada jagung yang lebih besar lagi, tapi rasanya tidak manis.

Jagung manis biasanya tidak dipelihara sampai tua. Jagung manis sangat cocok untuk ditebus, dibuat campuran kue basah, dibakar, dan dibuat bakwan jagung, sop jagung, jasuke, dan campuran sayur asam.

Aku baru mengenal jagung manis setelah tinggal di Bogor.

Warna jagung manis lebih terang dibanding dengan jagung jenis lain.

Bapak tidak pernah menanam jagung jenis ini.

Di daerahku di Tulungagung Jawa Timur petani menanam jagung jenis hibrida. Biji jagung jenis ini besar dan keras seperti gigi kuda.

Apabila musim panen jagung, semua masyarakat di sekitarku juga makan nasi jagung. Orang Jawa bilang sego jagung. Apabila musim sudah berganti, dan panen padi, barulah makan nasi putih.

Membuat nasi jagung sangat rumit dibanding dengan beras.

Mau tahu tidak cara buatnya?

1 Jagung yang sudah kering, ditumbuk sampai keluar dedaknya. 2 Setelah dedaknya keluar, dibersihkan pakai tampah.

3. Kemudian direndam 1 malan.

4. Ditiriskan.

5. Ditumbuk sampai jadi tepung

6. Disiram air sedikit-sedikit sambil diuleni seoerti buat kue.

7. Dimasukkan dalam tampah kemudian diputar sampai butirannya seperti rumah semut

8. Dikukus

9. Direndam kembali

10. Ditiriskan

11. Dikukus lagi

Wao... luar biasa kan perjuangan si jagung sampai jadi sego jagung.

Nasi jagung yang uenak sudah siap disantap.

Sambal teri pedas dan sayur nangka muda sangat cocok untuk menemani sego jagung.

Dijamin mak nyos...ngenah pisan. Bener-bener takendol-kendol.

Hayu... sopo sing gelem.