Proofreadingku #16

Dari sore aku tidak buka handphone. Nggak tahu kenapa ya, hari ini badan rasa lemas. Setelah Isyak aku sudah tidur. Tengah malam aku terbangun. Pas buka hp... ada berpuluh WhatsApp yang belum terbaca. Termasuk info penting dari Media Guru.

"Nomor siapa yang ini kok nggak aku kenal," bisikku.

Ternyata setelah dibuka dari Media Guru. Beliau memberitahukan sudah mengirim file proofreading ke emailku.

Proofreading istilah yang aku baca dari tulisan bunda Isti.

'Oh, ini to proofreading", kataku dalam hati.

Terimakasih bunda, berkat tulisanmu aku jadi tahu.

Tepat jam 01.00 dinihari kubaca file yang telah dikirimkan dari mediaguru. Kubaca kata demi kata. Eh... nggak terasa sudah mendekati jam 02.00. Rasa kantukpun hilang seketika. Setelah semua kubaca, aku screenshot bagian-bagian yang akan direvisi. Rencananya besok baru aku ketik dan kirim ke editor.

Kubuka colournote dan mulai kutuliskan yang ada dibenakku.

Proofreading, sesuatu yang baru selama aku menulis buku. Sebelumnya belum kukenal istilah ini. Sagusabu, media guru, Bunda Isti memang keren. Wawasanku semakin bertambah. Keinginan menulispun mulai bergairah lagi. Mungkin tulisanku tidak sekriuk tulisan Bunda Isti, tidak serenyah tulisan Pak Ikhsan CEO kita. Tetapi aku tetap menorehkan kata-kata menjadi rangkaian kalimat yang mungkin bisa menemani teman-teman semua.

Proofreading aku tahu dirimu sekarang. Ha ha ha. Semoga nanti ada profreading-profreading baru yang nongol di emailku. Aamiin.