Fathul Hayati Arlian

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tugas belajar menulis di arena kelas menulis Sagu sabu 2 Jogja

Tugas belajar menulis di arena kelas menulis Sagu sabu 2 Jogja

Coretan kecil dari arena Sagu sabu Jogja ke-2 (kenangan tak terlupa)

Hari Ini Minggu 11 Maret 2018, hari ke-dua aku mengikuti Pelatihan Sagusabu di Jogja. Seperti hari kemarin rutinitas pagi ini tadi juga sama. Bangun pagi-pagi buta dengan segala ritual pagi hari ibu-ibu pada umumnya. Jam 06.30 siap mau berangkat, tapi hujan turun lumayan deras, akhirnya menanti hujan berubah bentuk dulu menjadi gerimis baru cus berangkat dari rumah.

Sudah rapi dan bersepatu ketika suamiku tercinta mengingatkan untuk mengganti sepatu dengan sandal jepit dan dia menyiapkan kantong kresek untuk mewadahi sepatuku. Dengan senang hati aku menyusuri jalan dari rumah menuju ke perempatan untuk menunggu bis menuju kota Jogja.

Alhamdulillah mendekati kota Tempel hujan sudah lenyap, akupun berbenah untuk memperbaiki keadaan kostum ku, membersihkan kaki, lalu memasang kaos kaki dan mengganti sandal jepit dengan sepatu yang kubawa di dalam tas.

Lumayan lama juga menunggu Bis Trans Jogja yang diincar muncul, akhirnya karena sangat takut terlambat di TKP aku nekat saja naik bis dengan nomer rute seadanya. Pikiranku sederhana saja, nanti turun mana saja lalu order Go-jek, maka aku anggap masalah selesai. Dan benar saja trik aku berhasil, turun di tempat yang gampang di deteksi Go-jek lalu buat orderan, konfirmasi dan sang Go-jek pun datang.

Sudah pede naik Go-jek nya dan still yakin akan tiba di Gedong kuning dengan prediksi tingkat terlambat yang masih bisa ditoleransi, ealahhhh..ternyata mas Go-jek nya bukan orang yang hapal map kota Jogja……Aku sudah sedikit gugup, membayangkan bahwa aku akan ketinggalan banyak materi yang diberikan oleh beliau Bu Istikomah…

Aku Tarik nafas panjang sambil istighfar dalam hati. Akhirnya sampai di lokasi kelas menulisku. setelah aku saling tolong menolong dengan si- mas Go-jek. Dia yang nyetir aku yang jadi menjadi Google Map nya.

Ketegangan, kecemasan yang kurasakan akhirnya berganti dengan kegelian dalam hati sendiri. Sebenarnya aku mau bilang sama si-mas Go-jek

“ Mas, kudune kan biaya nya di potong separo, karena kita kerjanya patungan kan?”.

Sayangnya aku tidak berani ngomong begitu, karena aku takut malu dan aku sadar aku order Go-jek tadi dengan menggunakan Go-pay. Hahahahahahaha.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pengalaman yg berkesan Ya Bu..salam

13 Mar
Balas



search

New Post