Kisah Kita Belum Berakhir Sampai di Sini
Kisah Kita Belum Berakhir Sampai di Sini
Oleh: Fatima Zahro
Boleh saja ucap berpisah itu ada. Namun, tidak pada hati yang biasa kausebut Cinta. Meski jarak seakan menahan sua itu nyata. Tetapi yakinlah kenangan indah selalu menyapa di setiap kilo meternya. Bila mana keraguan rindu menyeruak, ingatlah jilbab merah menjadi saksi saat kereta tiba. Mulut terbungkam, keresahan jika sua tak lagi ada.
Menatapmu hampa. Seakan kisah kita terhapus oleh amarah dusta. Jauh terhempas angin saat pelukanmu ada di pantai asmara. Semakin jauh tanganmu kuraih, semakin ranum rindu yang tak pernah menepi. Bukan berarti aku yang diam tak mencintaimu lagi. Lebih tepatnya, kulangitkan doa di setiap sujud untukmu yang sapanya tak lagi ada.
Ruang hampa, 16 November 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa Ning penuh inspirasi dan mencerahkan
Matur nuwun, Pak Tri, sampun mampir di gubuk literasi kami
Mantap puisinya. Salam sukses selalu!
Matur nuwun, Ibu. Amin. Sukses juga buat, Ibu.