Mengenangnya, candu
Mengenangmu, Candu
Oleh: Fatima Zahro
Menapak jejak yang bekasnya terjaga oleh rindu. Mengenang wujudnya yang memesona. Ringan terbawa langkah.
Mengurai rasa penuh kisah. Hati gundah karena kalimatnya mulai punah. Beriring waktu berpaling muka.
Mengenangnya, candu.
Pergi tanpa pamit, datang pun harus diundang.
"Mas, sabar ya, aku tak selincah yang dulu," kata ibu 2 anak yang saat ini lagi ginuk-ginuk.
Kota tembakau, 5 Maret 2023
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar