Di bulan suci Ramadhan ini,saat-saat yang sangat mulia untuk memperbanyak shodaqoh. Seperti halnya Dia bershodaqoh tanpa harus diketahui orang lain. Dia bilang bershodaqoh di belakang layar. Dia menyisihkan sebagian hartanya di bulan Ramadhon ini,untuk diberikan kepada janda-janda du’afa’ (lemah).

Dia bershodaqoh berupa sembako yang saat ini sangat sesuai sekali dengan keadaan yang terjadi pada masyarakat. Saat ini masyarakat terutama janda-janda du’afa’ sangat membutuhkan bantuan tersebut untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari. Adanya pandemi virus corona sangat berdampak bagi kegiatan perekonomian masyarakat. Sehingga yang biasanya perekonomian di masyarakat berjalan dengan normal, tetapi saat ini perekonomian masyarakat menurun drastis.

Dia memberikan shodaqoh tanpa ada tujuan apapun kecuali keikhlasan semata,memang benar-benar ingin membantu lemahnya perekonomian saat ini di masyarakat. Adapun bahan sembako yang diberikan berupa:

1. Beras 5 kg

2. Mie sedap goreng 10 biji

3. Minyak goreng 2 liter

4. Gula 1 kg

Dari sejumlah sembako yang ada di kemas dalam satu kresek,diantarkan ke para janda du’afa’. Sungguh mulia hati Dia,dapat berbagi dengan sesama yang benar-benar membutuhkan. Itupun orang lain jangan sampai mengetahui siapa Dia yang bershodaqoh. “Doakan saja” pesannya ketika memberikan sembako tersebut.

Bershodaqoh meski tanpa diketahui sesama, sekecil apapun shodaqoh tersebut,Allah Maha Mengetahui. Jadi jangan pernah hawatir dengan apa yang kita berikan, yang penting kita ikhlas dan barang yang diberikan halal.

Bershodaqohlah dengan ikhlas tanpa diketahui orang lain,hal itu lebih menjaga hati dari Ria’. Karena jika seseorang terindikasi Ria’,sebanyak apapun yang dishodaqohkan,akan muspro (sia-sia) tanpa pahala dari Allah. Sifat Ria’ sangat di benci oleh Allah. Maka jauhilah sifat Ria’ supaya kita tidak dibenci oleh Allah.