Perlunya Efikasi Diri Belajar Siswa Dimasa Pandemi Covid-19
Semenjak kedatangan virus korona pada bulan maret 2020 lalu, semua sendi kehidupan berubaah total. Baik di bidang ekonomi, kesehatan, gaya hidup, bahkan dunia pendidikan. Virus ini terkenal dengan penyebaran yang sanat cepat. Virus ini menular melalui sentuhan atau kontak langsung, maka jaga jarak diperlukan untuk mencegah penyebarannya. Dalam dunia pendidikan, proses belajar mengajar mengalami berubahan yang semakin pesat, pembelajaran online sudah menjadi suatu kebiasaan maupun dalam penggunaan IT (informasi dan teknologi) sebagai media pembelajaran, perubahan cara belajar-mengajar harus membutuhkan persiapan dari semua unsur. Baik itu guru, siswa , orang tua maupun pemerintah.
Banyak kendala yang dihadapi dalam proses belajar mengajar di masa pandemic ini khususnya pada siswa Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian SMK Negeri 1 Salam Magelang, kendala tersebut adalah kemampuan siswa dalam menyikapi tugas tugas yang diberikan kepada siswa yang semakin jenuh dan membuat indifidu cenderung malas dan kurang percaya diri dalam menyelesaikan tugasnya.
Bandura (2013), menyatakan efikasi diri adalah keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk menggunakan sejumlah kontrol terhadap diri dan fungsi mereka, dan juga atas kejadian-kejadian yang terjadi di lingkungan. Singkatnya efikasi diri merujuk pada keyakinan individu bahwa mereka memiliki kemampuan untuk mengerjakan perilaku tertentu untuk mengatasi masalah atau tugas yang diberikan pada masa pandemic Covid-19 yang mana pembelajaranya masih daring online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Sementara itu menurut Balqis (2020), Belajar merupakan suatu proses usaha atau kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Perubahan ini akan diperoleh manakala siswa memiliki Efikasi diri belajar yang baik. Efikasi diri adalah suatu keyakinan atau kepercayaan diri individu mengenai kemampuannya untuk mengorganisasi, melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan, menghasilkan sesuatu dan mengimplementasi tindakan untuk mencapai kecakapan tertentu yang dapat mempengaruhi keberhasilan proses belajar dan prestasi akademik peserta didik pada masa pandemic Covid-19. Efikasi diri juga menunjang siswa untuk memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya, dapat menguatkan motifasi siswa dalam menyelesaiakn tugas-tugas yang diberikan dengan baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, pada kurikulum 2013 juga menuntut pentingnya efikasi diri yang termasuk dalam salah satu kompetensi sikap sosial pada kompetensi inti. Kepercayaan diri siswa sangat dipengaruhi oleh efikasi diri. Percaya diri berperan penting untuk mengaktualisasikan kemempuan yang dimiliki siswa, yang terbentuk memlalui proses interaksi dengan lingkungan belajar dalam pembelajaran online. Oleh kareana itu, Efikasi diri perlu untuk ditanamkan pada siswa dimasa pandemic ini, sebagai bekal di masa depan pada lingkungan yang lebih luas, yaitu lingkungan kerja dan masyarakat.
Namaun, fakta dilapangan pada masa pandemic Covid-19 ini menunjukan bahwa Efikasi diri dan hasil belajar siswa didik masih rendah. Berdasarkan hasil observasi, terlihat bahwa pada saat proses pembejaran berlangsung peserta didik kurang mampu menunjukan Efikasi dirinya. Sebagian pesesar peserta didik kurang percaya diri dalam berpendapat pada pembelajaran, bertanya serta menjawab pertanyaan saat proses pembelajaran berlangsung secara online. Pada saat dihadapkan pada tugas yang sulit, siswa merasa tidak mampu, patah semangat serta kurang semangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara daring online. Selain itu pada saat diberikan waktu untuk mengerjakan tugas, siswa selalu lambat dalam mengerjakannya, motivasi untuk mencapai target waktu yang ditentukan sangat kurang, oleh karena itu perlu adanya perubahan pada saat pembelajaran untuk mencapai keberhasilan proses belajar.
Keberhasilan proses belajar di kelas pada waktu pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat dilihat dari aktifitas belajar dan hasil siswa pada waktu pembelajaran daring online. Kurangnya Efikasi diri dan hasil belajar yang rendah dipengaruhi oleh kesalahan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat disebabkan karena model pembelajaran yang kurang tepat dimasa mandemik Covid-19 ini atau kemampuan guru dalam mengembangakan model pembelajaran yang kurang dapat menggali Efikasi diri belajar siswa.
Kondisi yang demikian menghendaki perlakuan pembentukan Efikasi diri belajar siswa dalam kegiatan belajar. Hal ini mendorong perlu adanya analisis factor penyebab Efikasi diri negative belajar siswa dan upaya untuk mengubah Efikasi diri siswa dalam belajar, sehingga diharapkan kegiatan belajar yang dilakukan memberikan perubahan yang positif di karenakan pada siswa yang memiliki Efikasi diri tinggi siswa cenderung memilih terlibat langsung dalam mengerjakan suatu tugas, siswa cenderung mengerjakan tugas tertentu, sekaligus tugas yang dirasa sulit, siswa menganggap kegagalan sebagai akibat kurangnya usaha, pengetahuan dan keterampilan, siswa gigih dalam berusaha, siswa percaya pada kemampuan diri yang dimiliki, siswa hanya sedikit menampakkan keragu-raguan dan suka mencari situasi baru. Sedangkan pada siswa yang memiliki Efikasi diri rendah biasnya siswa cenderung menghindari tugas, siswa ragu-ragu akan kemampuannya, siswa dalam mengerjakan tugas yang sulit dipandang sebagai ancaman, siswa cenderung lamban dalam membenahi diri ketika mendapat kegagalan, siswa cenderung aspirasi dan komitmen pada tugas lemah, siswa tidak berfikir bagaimana cara menghadapi masalah, dan siswa tidak suka mencari situasi yang baru.
Dari kencenderungan siswa yang memiliki sifat siafat efikasi diri yang rendah dan efikasi yang tinggi memerlukan motifasi yang kuat dari guru dan orang tua siswa sehingga tumbuh kesadaran pentingnya mengikuti kegiatan pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan yang sangat berguna untuk kehidupanya kelak di kemudian hari. Untuk itu suasana selama proses pembelajaran harus diciptakan sedemikian rupa, sehingga siswa tertarik, senang dan nyaman
Untuk mencapai efikasi diri yang baik dan positif siswa harus bersikap objektif dalam mengenali diri sendiri, menghargai diri sendiri dan orang lain serta berpikir positif.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar