Ada yang punya impian berangkat Haji dengan orang tercinta? Sama, saya juga punya. Bahkan saya yakin siapapun yang merasa dirinya muslim, pasti punya impian itu.

Dulu, sewaktu kelas XI SMK dan memutuskan memakai jilbab impian saya berangkat dengan Mama. Karena Bapak sudah wafat ketika kelas X.

Impian itu saya genggam erat. Ada saat dimana optimis bisa Haji berdua Mama. Tapi nggak jarang rasa pesimis muncul. Maklum belum punya ilmu Magnet Rezekinya ustadz Nasrullah waktu itu.

Ada ketakutan nggak sempat berangkat haji bareng Mama. Ketakutan kehilangannya sebelum impian yang satu ini terjadi. Dan itu terjadi, Mama meninggal setahun setelah saya menikah.

Ya Rabb, kapan saya dapat haji? Orangtua saya sudah tidak ada. Saya berusaha membujuk suami untuk bersama pergi haji. Diskusi panjang dengan suami menjadi santapan harian. Topik yang selalu diulang-ulang " Riba KPR vs Setoran Awal Haji". Alhamdulillah tahun 2011 kami dapat rezeki untuk membayar setoran awal haji.

...

Pengumuman daftar calon jamaah haji 2020 sudah dirilis kementerian Agama Kota. Senang, tentu saja. Itu penantian panjang. Risau juga mendera diri. Saya habis melahirkan.

Perluasan Masjidil Haram berdampak pada penambahan kuota haji dari berbagai negara. Sehingga menangkas setahun masa tunggu. Manasik haji kami lalui dengan membawa anak-anak yang masih kecil. Bahkan anak kempat belum mpasi.

Beberapa kerabat menyarankan meminta penundaan. Namun, biarlah kami mengupayakan semampunya memenuhi panggilanNya. Selebihnya biarlah Allah yang mengatur.

....

Nggak kerasa air mata ngalir begitu saja ketika mendengar pengumuman resmi penundaan ibadah haji oleh pemerintah. Ini mungkin solusinya. Ini rezeki Rasdhan, bayi saya.

Badai pandemi insya Allah pasti berlalu. Walaupun kita belum tahu kapan berlalunya. Maka berusahalah untuk beradaptasi dan bertumbuh. Waktu kita pendek, beramalah sebaik mungkin.

Semoga dapat menuntaskan rindu pada Kabah di tahun 2021. Saat ini saya berusaha memegang erat dengan doa. Berusaha memantaskan diri dengan ilmu. Semoga Allah mudahkan. Aamiin.

Sekian,

Fatmawati

_______