Jodoh, pertemuan, rezeki dan maut adalah kuasa Ilahi, kita tidak pernah tahu kapan, dimana akan diberikan kepada kita. Seperti kematian, semua makhluk yang hidup, pasti tahu akan mati. Kematian itu tidak pandang tempat atau keadaan, kalau sudah Allah berkehendak, pada saat dan detik itu juga, ajal kita akan dijemput.

Yang tidak terima adalah orang yang baru saja bertemu dan menyapa almarhum. Pembicaraan terakhir adalah hal yang dianggap suatu pertanda yang ditunjukkan almarhum, sebagai petunjuk bahwa almarhum akan meninggalkan dunia yang fana ini. Tapi rata- rata manusia tidak ada yang mengetahui kapan dan bagaimana cara Allah mencabut ajal manusia.

Pada saat manusia telah berpisah jiwa dan raga, banyak yang ditunjukkan oleh Allah tanda- tanda kematian. Misalnya saja bicara yang sudah ngelantur dan suka membicarakan hal- hal yang diluar dari kebiasaannya. Orang kampung menyebutnya buang tabiat.

Orang disekitar mencoba membayangkan kejadian masa lampau, di masa- masa almarhum masih sehat dan segar bugar, kejadian indah dan yang baik saja yang akan dikenang oleh orang banyak. Kejadian yang buruk dan memalukan sudah ditepis jauh dan tidak akan diingat.

Sedih pasti, karena kehilangan teman yang selalu bercerita dan bercanda bersama. Segala kata- kata yang unik dari yang lain, akan selalu dikenang. Tanpa terasa air mata menetes, hanya doa yang mengiringi kepergiannya, semoga almarhum diterima segala amal dan perbuatannya, dan diampuni dosanya oleh Allah SWT.

Salam literasi.