NAMANYA 'SAMBA BURUAK-BURUAK' PENGGEMARNYA BANYAK
Minangkabau terkenal dengan masakannya. Semua masakan mengandung kaya rempah-rempah. Contohnya rendang. Rendang salah satu masakan ikon Minang. Jika ada yang menyebut rendang, maka akan langsung teringat pada Padang. Malahan kuliner dunia pernah menjadikan rendang masakan terfavorite di dunia.
Bicara soal rumah makan, juga sering disandingkan dengan merk Nasi Padang atau restoran Padang. Aneka masakan yang diracik dengan berbagai rempah akan dihidangkan para koki restoran. Tambah menarik dengan gaya sajian membawa piring makanan dan lauk pauknya. Di tangan ditumpuk beberapa piring seperti menara. Diturunkan dengan cekatan dan cepat.
Selain rendang, ada lagi yang menarik dari masakan Padang yaitu “samba buruak-buruak”. Kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia sambal buruk-buruk. Apa iya buruk-buruk? Hal ini mungkin menimbulkan konotasi lain, karena kata “buruak-buruaknya” lawan dari kata baik. Tapi jangan salah dulu, justru pengunjung akan mencari “samba buruak-buruak” ini dulu sebelum mengambil sambal intinya.
Apa sih keistimewaan “sambal buruak-buruak” sehingga dicari orang? Nah itu dia, dalam racikan “samba buruak-buruak” itu terdapat bermacam-macam potongan sayuran seperti terung, kacang panjang, jengkol atau petai, potongan kentang, ikan-ikan kering seperti ikan asin, bada maco, teri atau sepat, rimbang, dsbnya.
Masakan (istilah Minang= samba) atau hidangan ini membuatnya gampang tetapi aneka campurannya seakan lengkap nilai gizinya. Ibaratnya campur aduk beberapa jenis potongan sayuran dan ditambah ikan kering. Campurannya terserah saja, maunya dengan apa, tidak harus dua atau tiga macam, malah bisa lebih. Ibaratnya peketnya komplit. Cabenya menarik, potongan tomat dan bawangnya juga membangkitkan selera, kadang ada pengunjung minta tambahan satu piring lagi “samba buruak-buruaknya”, seakan sambal inilah yang membangkitkan awal selera makan.
Di rumah pun, para ibu jika yang rajin memasak, selain “ayam upin-ipin” untuk anak-anak, “samba buruak-buruak” adalah sesuatu yang kadang terkesan harus ada kalau tidak ada “samba lado”. Eh, bicara sambal menyambal kok jadi lapar ya…hehehe
Salam literasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
wow, enaknya pengen coba
Wah ... samba buruak2 menggungah selera ya bu, salam sukses
Bangetttt buk Winta. Hehehe