Ahmad Fauzan Ali

Guru TIK di SMP Negeri 3 Sampang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Membumikan Literasi di Sekolah (Tantangan Ke 227)

Membumikan Literasi di Sekolah (Tantangan Ke 227)

Membumikan Literasi di Sekolah

LITERASI adalah topik yang tidak habis-habisnya untuk dibicarakan. Mulai dari sekedar wacana, konsep atau teori, tindakan hingga komitmen untuk selalu mengembangkan dan membumikan literasi. Kegiatan literasi sekolah pada dasarnya bukan hanya kegemaran dan kemampuan warga sekolah terutama siswa dalam membaca dan menulis, dengan berbagai upaya yang dilakukan untuk membiasakan, menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan tersebut yang orientasi akhirnya adalah karya-karya buah pemikirannya.

Walaupun beberapa manfaat yang dapat dihasilkan dari membaca. Misalnya:, kita bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan. Membaca juga bisa kita jadikan hiburan dan membaca juga mampu memenuhi tuntutan intelektual, meningkatkan minat terhadap suatu bidang, dan mampu meningkatkan konsentrasi.

Namun, substansi dari Literasi Sekolah diantaranya adalah Literasi Dasar, Literasi Perpustakaan, Literasi Media, Literasi Teknologi Dan Literasi Visual. Literasi Dasar meliputi kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung. Literasi Perpustakaan adalah kemampuan memahami dan membedakan karya fiksi atau non-fiksi. Literasi Media adalah kemampuan memahami informasi dalam bentuk media cetak atau media elektronik. Literasi Teknologi, menuntut siswa mengerti cara menggunakan internet serta memahami etika dalam menggunakan teknologi. Sedangkan Literasi Visual adalah kegiatan yang sangat menarik untuk dikedepankan, selain mengejar kemampuan literasi dasar. Karena dengan literasi visual siswa diharapkan mampu menanggapi gambar, video, atau tulisan pendek dengan cermat, bahkan mampu ‘membaca’ sekecil apapun yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Dengan menanamkan pembiasaan, terutama pembiasaan Literasi yang benar, diharapkan akan menumbuhkan budi pekerti dan menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan literasi tinggi yang mampu mengakses, memahami, dan menggunakan informasi dengan cerdas.

Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya harus ada sinergitas mulai dari kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, komite sekolah, orang tua bahkan lingkungan sekitar yang menjadi target gerakan literasi. Hal ini berarti bahwa kegiatan literasi tidak hanya aktivitas belajar mengajar di kelas saja. Namun, peran serta orang tua sebagai kontrol dalam melakukan pembiasaan tersebut dengan berbagai jenis pola asuhnya. Tapi yang tidak kalah pentingnya adalah peranan lingkungan yang turut serta membangun, membesarkan dan membina jiwa raga siswa tidak boleh luput dari perhatian bahkan tidak boleh salah.

Pemerintah sudah menerapkan gerakan literasi dalam proses pembelajaran di sekolah. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dikembangkan berdasarkan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Menurut Lerner (1988:349) kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. Seluruh pemangku literasi sudah begitu luar biasa sebagai pendukung tumbuhnya budaya karakter di sekolah dengan berbagai kegiatan positif, tidak hanya sekedar membiasakan baca tulis saja. Mari bekali anak didik dengan kemampuan berliterasi yang sebenarnya.

Namun dari pemaparan diatas, belum sebanding dengan apa yang kami lakukan disekolah. Karena masih sebatas memotivasi, mendesign dan mengembangkan bahan ajar yang diperoleh dari pelatihan-pelatihan, diklat-diklat, workshop-workshop baik yang berbayar maupun yang gratis, baik yang online maupun yang offline agar siswa terus semangat dalam belajar. Namun sedikit demi sedikit perubahannya sudah mulai nampak, mulai dari motivasi dan semangat siswa yang melesat dalam belajar, perubahan karakter hingga anak-anak mampu berkreasi sendiri.

*****

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post