Aku dan Kamu 2 Dalam perjalanan hidup seseorang terkadang tak mudah untuk dilewati. Sama denganku, disaat teman-teman telah menemukan jodoh aku masih menunggu. Tentunya sambil berdoa dan selalu berharap. Harapanku dari mendapatkan suami yang lebih baik dari diriku,ehm kulitnya lebih ceraaah dan lebih tinggiiii. Mungkin karena harapanku yang seperti ini makanya sampai detik ini belum bertemu. Tuhann...tolong aku sudah ingin menikah tapi tidak berani berkata kepada irang lain selain hanya padaMu.... Dan tiba-tiba ustazah tempat aku mengaji dan mengisi waktu di sore hari memberikan ku secarik kertas. Dek ...ini biodata untuk kamu pertimbangkan sebagai calon imammu". Waooow ini kesempatan pekikku "dalam hati kegirangan. Ingat ekspresi itu hanya dalam hati. Rasanya aku ingin peluk ustazah dengan erat. Lamunanku terhenti kala suara ustazah menginterupsi lamunanku. Dek..panggil ustazah...hah ...jawabku dengan terbata-bata aku berkata.iya ustazah akan saya pelajari biodatanya. Jawabku kalem..ustazahku tertawa lirih. Dek orangnya memberi waktu 2 minggu untuk kamu berpikir setelahnya dia ingi kerumah memibta ijin pada bapak untuk bertaaruf..gimana dek? Tanya ustazah. Aku menjawab dengan muka ceria..siap mbak...kali ini aku optimis. Sebelum-sebelum aku pernah gagal taaruf lho.uih malu kalo ingaet itu. Aku pun pulang kerumah dengan hati gembira dan berharap pada Allah ini terakhirnya taaruf. Sampai rumah aku langsung masuk kamar, tentunya sebelum itu aku menyapa ayah dan ibu. Wao sungguh mendebarkan menerima secarik kertas biodata yang katanya orang ini proposal masa depan ...proposal menuju kesempurnaan imam. Semoga ini berhasil Ya Allah... TBC