Fauziah Usman

Lahir di Leubu Kutabarat, 1978. Mulai seklah di MIN sampai SMA di Kabupaten Bireuen. kemudiam melanjutkan Kuliah di IAIN Ar-Raniry sekarang UIN Ar-Raniry mengam...

Selengkapnya
Navigasi Web
TIPOLOGI GURU

TIPOLOGI GURU

Maju mundurnya sebuah pendidikan sangat berpengaruh pada figur seorang guru. Dimana Guru sebagai lokomotif yang akan menahkodai laju lembaga pendidikan. Arah perubahan dan kemajuan berada ditangan guru.

Ketika Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak dijatuhi bom atom oleh sekutu pada tahun 1945, hal yang pertama dilakukan kaisar Jepang Hirohito pada waktu itu adalah mengumpulkan guru yang tersisa dari tragedi maha dahsyat tersebut. Kemudian memerintahkan kepada guru mendidik kembali generasi yang tersisa sehingga mareka dapat mengembalikan kemajuan bangsa dan negara lebih cepat dari negara-negara yang mengalami kehancuran pada perang dunia ke II.

Fakta di atas membuktikan besarnya peran guru sebagai ujung tombak perubahan. Tanggung jawab penuh masa depan kemajuan bangsa. Untuk mencapai tujuan pendidikan tentunya guru harus terus berbenah diri menghadapi perkembangan zaman, karena pada dasarnya tidak ada yang sempurna didunia ini tapi sebagai manusia yang diberi kemampuan oleh Allah swt dan mendapat amanah sebagai tenaga pendidik agar terus berusaha memberikan yang terbaik bagi kemajuan bangsa dan negara.

Guru sebagai tenaga pendidik dalam dunia pendidikan mempunyai beberapa tipe, yaitu: Tipe pertama, guru berkualitas yaitu tenaga pendidik yang kreatif dan inovatif. Ide-ide terbaru selalu muncul untuk membuat peserta didik menyukai suasana belajar. Ketiadaan fasilitas belajar tidak mengurangi semangat dalam mengajar. Tipe ini bisa memamfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran.

Tipe Kedua, tipe guru perlu dilatih, yaitu guru yang kurang dari segi menguasai materi, perlu bimbingan dan pelatihan untuk pengembangan diri. Punya semangat untuk mengajar tapi kadang bahan ajar dan materi kurang mendalam. Tipe ketiga, guru berpenyakit yaitu guru yang malas mengajar, berbagai alasan dicari untuk meninggalkan ruang kelas. Senangnya duduk dimeja piket sambil bergosip dan mencari-cari kesalahan orang lain. Dimatanya tidak ada orang lain yang benar, selalu ada kekurangan dan kalau disuruh senangnya mencari alasan untuk menghindar.

Penulis tidak akan mempertanyakan termasuk tipe manakah kita sebagai guru, karena harus dipahami bahwa guru juga manusia biasa yang mempunyai kelemahan dan kekurangan. Guru yang baik adalah terus belajar berbenah diri untuk memberikan yang terbaik kepada kemajuan bangsa. Tipe ketiga yang disebut diatas sangat tidak baik karena itu disebut sebagai penyakit. Namun yang namanya penyakit ada obatnya untuk disembuhkan. Kembali pada kesadaran pribadi untuk mengobatinya.

Tugas dan peran guru dari hari ke hari semakin berat, seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan melampaui perkebangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam masyarakat.

Kusnandar dalam bukunya “Guru Profesional” menyebutkan beberapa tantangan globalisasi yang harus disikapi guru dengan mengedepankan profesionalisme adalah sebagai berikut;

1. 1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu cepat dan mendasar. Dengan kondisi ini guru harus bisa menyesuaikan diri dengan responsif, arif dan bijaksana. Responsif artinya guru harus bisa menguasai dengan baik produk iptek terutama yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Seperti pembelajaran dengan menggunakan multimedia. Sungguh suatu ironi dalam dunia pendidikan, peserta didik sudah mencari bahan referensi belajar menggunakan internet, sedangkan gurunya masih belum bisa mengoperasikan komputer.

2. 2. Krisis moral yang melanda bangsa dan negara Indonesia. Akibat pengaruh iptek dan globalisasi telah terjadi pergeseran nilai-nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat khususnya di Aceh. Nilai-nilai tradisional yang sangat menjunjung tinggi moralitas kini sudah bergeser seiring dengan pengaruh iptek dan globalisasi. Pengaruh hiburan baik cetak maupun elektronik yang menjurus pada hal-hal pornografi telah menjadikan remaja tergoda dengan kehidupan yang menjurus pada pergaulan bebas dan materialisme. Di sinilah guru berperan untuk mempersiapkan perserta didik dengan kemantapan akidah menghadapi globalisasi yang selalu menuntut kepraktisan, kesenangan belaka (hedenisme) dan budaya instant.

3. 3. Krisis sosial (kriminalitas, kekerasan, pengangguran dan kemiskinan) yang terjadi dalam masyarakat. Akibat perkembangan industri dan kapitalisme maka muncul masalah-masalah sosial dalam masyarakat. Tidak semua lapisan masyarakat bisa mengikuti dan menikmati dunia industry kapitalisme. Generasi yang lemah secara pendidikan, akses dan ekonomi akan menjadi korban ganasnya indutrialisasi dan kapitalisme. Guru sebagai ujung tombak pendidikan formal yang sudah mendapat kepercayaan masyarakat harus mampu merespon tantangan ini dengan menghasilkan peserta didik yang siap hidup dalam kondisidan situasi bagaimanapun. Dunia pendidikan harus menjadi solusi dari suatu masalah sosial (kriminalitas, kekerasan, pengangguran dan kemiskinan) bukan menjadi bagian bahkan penyebab dari masalah sosial tersebut.

4. 4. Adanya perdagangan bebas dunia. Kondisi ini membutuhkan kesiapan yang matang terutama dari segi kualitas sumber daya manusia (SDM) yang andal dan unggul untuk bersaing dengan bangsa lain di dunia. Lembaga pendidikan sebagai tempat strategis untuk melahirkan manusia berkualitas secara IMTAQ dan IPTEK dan dibutuhkan guru yang visioner, kompeten dan berdedikasi tinggi sehingga mampu membekali peserta didik dengan sejumlah kompetensiyang diperlukan dalam kehidupan di tengah – tengah masyarakat yang sedang dan terus berubah.

Sebagai guru yang profesional harus terus berbenah dalam menghadapi tantangan dunia global sehingga bisa memberikan yang terbaik bagi pendidikan dan kemajuan bangsa. Dengan demikian, semoga tidak terdengar lagi mutu pendidikan Aceh berada dititik terendah dari propinsi lain yang ada di negara Indonesia. Kemajuan pendidikan Aceh berada ditangan kita bukan pada orang lain.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya

21 Feb
Balas

Terimakasih

22 Feb

terimakasih

22 Feb
Balas



search

New Post