Sebelum mempelajari pemikiran-pemikiran KHD, saya percaya bahwa pendidikan dan pengajaran dengan menggunakan pendekatan pemberian materi dan tugas dengan ‘memaksa’ peserta didik agar cepat memahami pelajaran dan juga pemberian sanksi merupakan metode yang efektif untuk mendisiplikan anak dan membiasakan anak untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.

Setelah mempelajari pemikiran-pemikiran KHD, pemahaman saya akan proses pembelajaran dan peserta didik menjadi berubah, dimana filosofi pendidikan KHD menekankan bahwa pembelajaran berpusat pada peserta didik dan guru bertindak sebagai fasilitator yang ‘menuntun’ bukan ‘menuntut’ peserta didik menemukan dan mengembangkan bakat, minat dan keterampilan yang mereka miliki sekaligus berbudi pekerti yang baik sesuai dengan profil pelajar pancasila.

Konsep filosofi pendidikan KHD yang akan saya lakukan adalah menjadi guru yang tidak memaksakan hasil belajar dengan target yang tinggi dan seragam, menerima perbedaan karakter dan minat peserta didik dengan bersikap adil tanpa meninggalkan peserta didik yang slow learner. Kemudian membantu peserta didik untuk mengeksplore bakat, minat dan keterampilan masing-masing agar peserta didik berkembang sesuai kodratnya dengan menggunakan motode pembelajaran dan asesmen yang efektif agar tercapainya tujuan pembelajaran.

Hal terpenting yang harus dilakukan guru adalah memperlakukan anak sesuai dengan kodratnya masing-masing dengan memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karso) dan memberikan dorongan (tut wuri handayani) sehingga guru dapat menuntun mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan.