Jumat siang ini, semoga penyempurna penuh berkah.

Kadang kita memang dipaksa untuk mengambil jeda jika tak ingin menggunakan pilihan kata berhenti. Ya Allah telah mengatur skenario hidup kita masing-masing, dengan warna-warni. Seperti saat ini, saya menantikan kesempatan untuk bersua dengan sahabat-sahabat.

Sejak 40 hari belakangan, Allah menitipkan skenario penuh makna pada perjalanan hidup di sisa usia ini. Sehingga kesempatan bertemu dengan sahabat-sahabat tersebut yang sebelumnya dapat dikendalikan lebih fleksibel, hari ini terasa begitu sangat berharga.

Ada rasa yang selama ini tak mendapat penataan dengan lazim. Seolah-olah rasa ini dibiarkan hilir mudik tanpa kesan mendalam. Berbeda dengan hari ini.Dalam diam ini, kerongkongan bagai tercekat, ada desakan dalam dada, serta sensasi hangat dipelupuk mata. Saya hampir tak mengizinkan rasa ini mampir entah berapa lama.

Saya sampai pada perdamaian dengan diri, menyatakan ya....ini namanya rindu. Saya mencoba membiarkan kepekaan rasa ini bekerja dengan natural.

Kaki ini melangkah ke rak dimana tersusun sejumlah buku. Tangan ini menggapai satu buku, seketika mengundang rasa rindu. Buku yang dibeli hampir lima tahun lalu. Sesungguhnya sejak tahun 83 judul buku ini telah mengajarkan banyak tentang makna tegar sekaligus peka. Walau pun buku ini dibeli ulang, sensasi rasa yang diberikannya ternyata tak lekang oleh waktu.

Sepenggal kalimatnya memaksa saya harus mengakui, ada rindu...

"Ketika cinta memanggilmu, ikutlah dengannya...."Semoga Allah meridhoi rencana peremuan kita siang ini. Amin

di.17.01.2020.10.27