F.D. Anggaraeni

Penulis memiliki nama lengkap Filia Dina Anggaraeni. Lebih banyak dikenal dengan nama Dina, walau mulai membiasakan fokus publikasi dengan nama akhir Anggaraeni...

Selengkapnya
Navigasi Web
....rumah literasi......

....rumah literasi......

Namanya rumah. Biasanya orang akan merasa nyaman jika kembali berada di rumah. Rumahku adalah istanaku. Tahukah teman-teman rumah literasi adalah dimana kita punya banyak kesempatan mengasah potensi diri. Ya, berangkat dari hal mendasar literasi itu; baca tulis.

Kita bisa membaca banyak hal dari apa yang telah ditulis banyak orang. Kita juga berkesempatan berlatih menulis dan mendapatkan pendampingan. Kita punya kesempatan mempublikasikan tulisan kita dan mendapatkan masukan membangun dari orang lain. Bahkan kita didorong untuk mendokumentasikan ide serta gagasan kita secara terarah menjadi produk yang disebut buku.

Sebagian besar rumah literasi ini dipadati oleh teman-teman guru yang bermimpi, memiliki buku dengan nama tunggalnya. Dan sebentar lagi dinding-dinding rumah ini akan berhias lebih dari 400 judul buku. InsyaAllah akan terus terus dan terus bertambah. Semuanya berproses di rumah ini.

Rumah ini baru akan diperingati dinamika sepak terjangnya berjalan setahun.

Ketika dengung dan riak Gerakan Literasi Sekolah (GLS) terdengar dan selalu terngiang, sebagian teman-teman menyampaikan apa yang terbersit, bukankah terlalu berlebihan jika gerakan itu diharapkan menghasilkan insan yang berbudi pekerti? Jawabnya adalah proses.

Sebagian orang berpikir, waktu yang telah berjalan belum menunjukkan hasil yang diharapkan, dari gerakan tersebut. Jika yang diharapkan hasil akhir, tentulah belum. Namun kita harus percaya prosesnya telah berlangsung di rumah literasi ini.

Kita terlalu terlambat. Mungkin ya. Terlambat masih lebih baik dari pada tidak menyadari.

Kita selalu bilang peserta didik kita sangat memprihatinkan minat bacanya. Mungkin kalimat ini masih cocok. Namun ayo kita lihat bersama langkah maju pendidiknya. Mereka telah distimuli untuk menulis. Menghasilkan buku. Awalnya dengan pelatihan, lalu ada 'writing camp', sekarang pendidik tingkat dasar (TK) sebagian telah mendapat bimbingan teknis untuk menghasilkan buku. Jika pendidiknya telah melangkah dan bergerak menulis buku, artinya mereka lebih dulu telah membaca.

Di rumah ini, kepala rumah tangga yang disebut CEO beserta dampingannya pemred dengan kualitas editor handal, menyiapkan proses bertahap untuk membentuk perilaku menulis tersebut. Mulai dari memanfaatkan media komunikasi sosial media facebook yang masih memiliki jangkauan paling luas, kemudian membangun komunikasi serta koordinasi melalui WhatsApp, selanjutnya dimotivasi mempublikasikan tulisan sederhana melalui blog gurusiana, sampai pada memfasilitasi penerbitan, pencetakan dan pemasaran dari apa yang dihasilkan tersebut, yaitu BUKU.

Setelah pendidiknya terbiasan membaca dan menulis, harapannya akan menginspirasi dan mendorong peserta didiknya. Karena dalam hidup, kita melihat banyak 'model' yang selanjutnya 'meniru'.

Bukan saatnya memperdebatkan kualitas bacaan atau tulisan, sebab perilaku memang terbentuk dari pembiasaan. Seiring berjalannya waktu banyak harapan untuk suatu percepatan dan pengayaan. Dengan bimbingan terarah, kualitas akan mengikuti. Sebab budi pekerti bukan produk instan, melainkan dibentuk dari kemauan dan kesiapan banyak membaca dan menulis.

Di rumah literasi, harapan ini terbanguan, dibangun dan dirawat dengan penuh kehangatan dengan tetap berupaya membumi.

Jelang setahun media guru, tetap berjuang dan menginspirasi, membimbing serta memfasilitasi. Bermanfaat dan berkah disetiap usaha dan karya nyatanya. Semoga sukses selalu.

Terima kasih telah mengambil peran nyata untuk menjawab banyak masalah atas nama literasi. Semoga Allah senantiasa merahmati niat, usaha dan kerja keras teman-teman yang mulia ini.

Dari "saya yang 'bukan' guru. 😊

#latepost

Sumber gambar seluruhnya grup fb mediaguruindonesia

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah. Tulisan yang keren. Terima kasih apresiasinya. Terima kasih juga telah menjadi bagian dari keluarga MediaGuru. Barakallah...

16 May
Balas

Aamiin YRA.... semangat dan maju terus serta sukses untuk Media Guru

16 May



search

New Post