FEBRIANI

Febriani, Lahir di Binu, 20 Pebruari 1983, Guru kelas di TK Aisyiyah Kamang Hilir. Alumni FKIP Universitas Terbuka Jurusan PG-PAUD. Memiliki suami, dan 2 o...

Selengkapnya
Navigasi Web

Meniti harap Gernas Baku di Tangan Pak Menteri

“Meniti Harap Gernas Baku di Tangan Pak Menteri...”

Ambhara Hotel Jakarta, 24 Oktober 2019 23.00 WIB

Diujung lelah,... Lama mata ini terpaku pada sosok muda kharismatik yang muncul di layar elektronik yang terpajang kokoh didinding kuning gading, sosok baru seorang penentu kebijakan pendidikan Indonesia untuk lima tahun mendatang, Bapak Nadiem Anwar Makarim..... ulasan rekam jejak pendidikan dan karier Pak Nadiem yang luar biasa, fenomenal tentu sangat mengundang decak kagum, menghadirkan geliat harapan yang sulit diutarakan namun harus tetap harus dituliskan agar tersampaikan harapan besar tentang literasi dapat kian membumi. Bagi saya Bapak adalah Harapan baru dunia Pendidikan Indonesia yang lebih baik...

Bagaimana tidak, ketika saya yang hanya seorang guru PAUD untuk pertama kalinya setelah sekian lama mendedikasikan diri sepenuh hati sebagai pendidik anak usia dini di sebuah desa kecil dingin di kaki Bukit Barisan di Sumatera Barat, harus meneguhkan niat meninggalkan keluarga dan sekolah selama beberapa waktu dan jarak yang tidak dekat. Memenuhi undangan Direktorat Bindikel untuk beberapa hari berjibaku memaknai enam literasi dasar di Bimtek apresiasi lembaga PAUD terbaik penyelenggara kegiatan Gernas Baku (Gerakan Nasional Orang Tua Bacakan Buku) tahun 2019 khusus wilayah barat yang diselenggarakan Direktorat Bindikel berkerjasama dengan Himpaudi Pusat. Ini juga kali pertama bagi lembaga PAUD di tempat saya mengabdi memperoleh apresiasi setingkat nasional, masih terasa seperti mimpi namun dipaksa nyata oleh panitia.

Awalnya juga tidak terasa, apalah maknanya Gernas Baku, paling hanyalah sebuah ritual simbolis yang digaungkan setiap tahun, namun saya seperti ditampar keras dan termangu ketika disuguhkan gambaran nyata tentang rendahnya budaya literasi di indonesia bila dibandingkan dengan negara-negara lain, tentang perbedaan kesuksesan anak yang dibacakan rutin buku oleh orang tua atau keluarganya dibandingkan dengan anak yang hanya di kesehariannya diberikan tontonan lewat media televisi atau Hp Android agar tidak rewel, tentang sering diabaikannya budaya literasi bagi anak usia dini oleh berbagai pihak terutama keluarga yang menjadi awal tempat hidup dan kehidupan bagi sang anak.

Seharusnya literasi di gaungkan dari sedini mungkin tidak hanya setelah anak menginjak sekolah dasar atau sekolah menengah, seharusnya semua pihak ikut ambil bagian dan memberi perhatian, seharusnya keluarga selalu dimotivasi menyediakan bahan bacaan yang layak untuk anak-anaknya, seharusnya seluruh pendidikan anak usia dini di fasilitasi dalam pengadaan buku-buku bermutu sebagai referensi bagi orang tua, dan seharusnya setiap orang tua dan lembaga pendidikan anak usia dini yang terbaik selalu tetap diberi apresiasi

Bagi anak usia dini, dibacakan buku adalah hal yang sangat penting karena mereka rata-rata memamg mereka belum bisa membaca apalagi menghasilkan sebuah tulisan. Namun melalui di bacakan buku mereka anak tumbuh menjadi anak-anak yang dekat dengan buku. Tidak perlu menunggu umur mereka 20 tahun-an untuk melihat kesuksesan berliterasi mereka, tapi mulailah dengan mendekatkan anak dengan buku semenjak dari usia dini, berarti kita sudah bisa memberi jalan menuju masa depan terbaik untuk anak-anak kita, kendati akhirnya mereka lah yang lebih berhak menentukan kemana mereka akan melabuhkan cita-citanya. Toh buku sudah menjadi teman yang tidak bisa dipisahkan dari keseharian mereka, apapun informasi terbaik tentang dunia yang ingin mereka jalani sudah ada dalam buku, karena buku memang adalah jendela yang dapat menghantarkan anak-anak kita kemana dan kedunia mana saja yang mereka mau.

Empat hari di kegiatan Apresiasi Gernas Baku ternyata sangat lebih dari cukup untuk menguatkan mindset dan semangat saya tentang pentingnya buku, hal yang juga saya inginkan dirasakan pada teman-teman guru yang lain, dirasakan para orang tua di luar sana...agar mereka tidak menunda lagi waktu untuk membacakan buku bagi anak-anak mereka...tidak pernah ada kata terlambat karena setiap usaha yang kita lakukan pasti akan membuahkan hasil, karena memang Tuhan tidak pernah sia-sia...

Ternyata makna mendalam dari Gernas Baku jauh dari yang saya pahami selama ini,..karena Gernas baku saya bisa membawa nama harum dan kebanggaan untuk daerah saya... karena Gernas Baku saya bisa membawakan buku-buku cantik terbitan Kemdikbud untuk anak-anak di daerah saya dan mereka senang tak terkira... karena Gernas Baku saya ingin cepat-cepat pulang membacakan buku pada anak-anak saya... karena Gernas Baku saya bertekad mencari buku yang lebih banyak lagi untuk sekolah dan para orang tua di daerah saya... karena Gernas Baku saya ingin masa depan yang lebih baik untuk mereka... Masa depan bangsa Indonesia...

Harapan yang sama kepada Bapak Menteri Nadiem, agar Gernas Baku tetap ada dari waktu ke waktu... agar pelaksanaan Pendidikan Literasi Keluarga merata dan sedini mungkin... Hingga seluruh pendidik anak usia dini dan orang tua hingga pelosok negeri ini benar-benar selalu menjiwai, memaknai, dan menerapkan Gernas Baku dalam keseharian di keluarganya maupun di sekolah-sekolah ...

Akhirnya,.. saya ucapkan selamat bertugas pak Nadiem...,Semoga di tangan Pak Nadim harap yang sederhana ini dapat menjadi nyata, dapat dinikmati oleh semua anak-anak cikal bakal penerus negeri ini...

Penulis: Febriani, S.Pd, lahir di Binu, 20 Pebruari 1983, Guru PAUD di TK Aisyiyah Desa Kamang Hilir Kabupaten Agam

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post