Febri Susilowati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Belajar Motor

Semua orang pasti punya suka duka belajar mengendarai motor. Tentunya itu akan jadi pengalaman yang tak terlupakan. Begitu pula denganku. Aku baru berani belajar naik motor saat SMA. Waktu itu karena malu, masa iya udah SMA masih dianterin bapak kesana kemari. Karena alasan itulah, aku membulatkan tekad untuk belajar naik motor. 

Kata orang, naik motor itu sama saja dengan naik sepeda. Kalau sudah bisa naik sepeda, walhasil belajar naik motorpun akan cepat bisa. Intinya soal keseimbangan dan insting dijalan raya. Soal teknik juga tentu beda. Kekuatan sepeda ada pada kayuhan kaki dan setang. Sedangkan pada motor, yang tentu saja berkekuatan mesin, maka yang perlu dipelajari adalah, pergantian gigi oleh kaki kiri dan rem oleh kaki kanan dan tangan kanan. Waktu itu aku belajar motor 4 tak.

Meskipun kelihatan gampang, ternyata butuh usaha yang tidak sebentar. Ayahku yang mengajariku, dengan membonceng dibelakang. Dijalanan desa yang cukup sepi, aku mondar mandir bolak balik sambil sesekali berhenti. Berlanjut ke jalan raya. Tentu saja beraninya masih dipinggiran. Selama sesi belajar aku belum mencatatkan record menabrak sesuatu atau seseorang. Kalau jatuh iya. Tapi untungnya tidak cidera. Rasa percaya diriku jadi membumbung tinggi.

Maka, suatu sore saat aku memberanikan diri pergi ke kota. Kebetulan ada acara SMA yang aku lupa acaranya apa. Sejauh perjalanan menuju ke lokasi aman-aman saja. Naasnya, ketika pulang. Waktu itu aku melintasi rel kereta api. Ada kereta api yang akan lewat. Jalan ditutup oleh palang kayu. Pengguna jalan berhenti diluar palang sampai kereta api lewat. Ketika palang sudah dibuka, karena jalan dipadati oleh pengendara lain, aku, yang mengambil sisi sebelah kiri jalan hilang keseimbangan dan akhirnya terjatuh di tengah rel kereta api. Karena jatuh sendiri, dan aku baik -baik saja, maka tidak ada orang yang menolong. Akhirnya dengan segenap rasa malu, aku bangkit dan cepat - cepat cabut tancap gas. Tengsin.

Itulah pengalaman paling memalukan selama belajar naik motor. Untungnya hanya malu, bukan cidera atau malah nabrak sesuatu milik orang. Bisa bahaya. 

 

Febriketjil,2 Mei 2020

Habis ide, terbitlah ini cerita

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post