Ceritaku - Memotret
Tidak semua orang suka dipotret. Saya salah satunya. Selain karena tidak fotogenik, dulu, orang yang mengambil gambar saya, suka saya protes, karena hasilnya kurang ini kurang itu atau harusnya begini harusnya begitu, sehingga mereka malas memotret saya. Jadilah, disetiap event bersama, saya lebih sering memotret daripada di potret.
Kata teman saya dulu, saya punya bakat jadi fotografer. Menurutnya, saya bisa mengambil moment dan menentukan angle yang pas sehingga hasil jepretan saya bagus. Itu menurutnya. Dan tentu saja, saja jadi besar kepala. Lalu tambah semangat mengambil jepretan demi jepretan.
Saya tidak pernah belajar teori pemotretan. Apalagi, waktu itu teknologi informasi belum secanggih sekarang. Mesti harus ke warnet yang bayar dua ribu sampai empat ribu perjamnya. Tidak bisa langsung googling via ponsel pintar seperti sekarang. Jadi mungkin itu bakat alami yang dianugerahkan Allah kepadaku.
Hanya saja, selanjutnya bakat tersebut tidak lagi aku kembangkan. Karena saya tidak punya cukup uang untuk mengupgrade kamera. Waktu itu baru keluar versi kamera digital, yang harganya tidak terjangkau oleh kantong saya. Terkadang saja, numpang memotret dengan kamera pinjaman.
Karena kesibukan setelah lulus, saya sudah lupa soal memotret. Pun juga keinginan punya kamera digital. Hingga akhirnya muncul handphone camera dan bla*ckberr*. Tentu saja, waktu itu handphone camera ini adalah terobosan besar yang menawarkan kepraktisan memotret. Meskipun demikian penggunaannya hanya untuk momen sehari - sehari. Memotret anak terutama. Mungkin karena waktu itu belum ada sosial media seperti sekarang. Jadi tujuan memotret benar - benar untuk dokumentasi pribadi.
Lambat laun, perkembangan kamera semakin pesat. Kamera digital versi terbaru sudah tergantikan dengan kamera DSLR (digital single lens reflex) diawal tahun 2000-an. Dari tahun ke tahun, produsen raksasa kamera DSLR seperti c*non, n*kon, f*jifilm, berlomba-lomba melaunching versi terbaru yang spesifikasinya bertambah canggih. Apalagi muncul kamera mirrorless yang menambah pilihan bagi penggemar fotografi. Smartphone juga tidak mau ketinggalan, menyisipkan beragam megapixel kamera didalamnya.
Meskipun tidak intens memotret, tetapi saya sempatkan jika pas kebetulan dapat moment yang bagus. Paling tidak sesekali mengasah kepekaan mengambil gambar.
febriketjil, 19 April 2020
Ide Tiba-tiba
#TantanganGurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar