Honocoroko
Pelajaran esde yang paling membuat frustasi adalah pelajaran Bahasa Jawa. Bagaimana tidak, saya murid pindahan yang sebelumnya cuma bisa Bahasa Indonesia. Sudah dapat dipastikan, bagaimana melongonya aku mendengarnya, tak beda dengan bahasa planet dari galaksi antah berantah.
Di rumah, kakek nenekku berbahasa Jawa. Demikian pula tetangga dan teman-temanku. Orangtuaku pun cepat beralih bahasa. Karena pada dasarnya mereka orang asli desaku. Merantau beberapa tahun, tidak akan mudah menghilangkan penguasaan Bahasa Jawanya. Masalah adalah aku. Karena Bahasa Indonesiaku yang menurut mereka aneh, aku jadi bahan tertawaan teman-temanku. Mereka suka menirukan kata atau kalimat yang aku ucapkan. Seperti misalnya aku ditertawakan ketika bilang "sandal", karena menurut mereka yang betul adalah "sendal". Sepele kan??
Lama kelamaan aku bisa beradaptasi karena setiap kali orang berbicara pasti pakai Bahasa Jawa. Jika biasanya aku selalu meminta orangtuaku untuk mentranslate, lama - lama aku paham sendiri dan sedikit - sedikit mulai mencampur bahasa. Bahasa campur - campurpun lambat laun berubah menjadi Bahasa Jawa penuh.
Meskipun secara verbal, aku bisa beradaptasi, masalah lain adalah bahasa tulisnya. Selain menggunakan tulisan dengan alfabet, ternyata dalam pelajaran Bahasa Jawa, juga ada kompetensi menulis dengan menggunakan huruf jawa. Namanya adalah aksara jawa. Dalam aksara jawa ada 20 huruf dasar sebagai pembentuk kata dan kalimat. Selain itu juga ada tata cara penulisan dengan menggunakan pelengkap huruf seperti wulu untuk membunyikan huruf menjadi "i". Pepet untuk membunyikan huruf menjadi "e" daln lain sebagainya. Betapa desperatenya aku saat itu. Belum lagi perbendaharaan kataku yang sangat terbatas, membuat tak banyak berkutik. Banyak materi yang diajarkan seperi nama - nama anak hewan, nama-nama bunga, nama-nama tokoh wayang dan lain -lain. Tak heran jika nilai Bahasa Jawaku selalu merah. Nasib nasib...
Febriketjil, 26 April 2020
Nostalgia kemarin, Ramadha day #3
#TantanganGurusiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
He..he.. ceritanya bagus
Terimakasih sudah mampir bun