Febri Susilowati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Media Pembelajaran
Tantangan Menulis #32

Media Pembelajaran

Tulisan ini saya buat pararel dengan pengerjaan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional. Dalam keseharian, terkadang guru, termasuk saya, mengabaikan peran media dalam pembelajaran. Oleh karenanya, dalam penyampaian bahan ajar, guru hanya menjelaskan secara lisan sehingga memungkinkan terjadinya verbalisme konsep/teori. Penyediaan media pembelajaran, terkadang terkendala, kurangnya waktu persiapan, tidak adanya perencanaan pembelaran sebelumnya, media yang sulit didapat karena keterbatasan unit atau terlalu memakan biaya. Maka, jadilah KBM ala - ala, tanpa media, tanpa rencana, diperparah dengan pemilihan metode sejuta umat, yaitu metode ceramah. Tidak heran jika tujuan pembelajaran tidak tercapai maksimal.

Menurut teori Piaget, anak usia Sekolah Dasar, berada dalam tahapan perkembangan kognitif operasi konkret. Pada tahap tersebut pola pikir anak berada dalam tahap berpikir konkret sehingga dalam proses pembelajaran, mereka harus dihadapkan dengan benda - benda konkret karena alaminya, mereka belum mampu memahami hal - hal yang bersifat abstraK. Maka, penggunaan media sangat penting dalam pembentukan ide/gagasan terhadap konsep atau teori tertentu. Tanpa media, pembelajaran yang dilaksanakan dapat disebut menyalahi kodrat anak, yang artinya jika tujuan pembelajaran tidak tercapai, maka itu bukanlah salah anak(siswa), melainkan letak kesalahan ada pada guru.

Fungsi media ini sangat penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif. Jika diibaratkan, proses pembelajaran ini identik dengan proses komunikasi. Dalam komunikasi diperlukan sumber pesan, ,media dan penerima pesan. Seseorang yang ingin menyampaikan pesan ke penerima, peru media penyampai pesan seperti telefon, email, fax dan lain - lain. Tanpa media, tidaklah mungkin pesan dari pengirim akan sampai ke penerima. Sama halnya dengan proses pembelajaran. Media diperlukan sebagai wahana penyampai "pesan" dari guru ke siswa dan sebaliknya.

Selain sebagai wahana penyampai pesan, media juga berfungsi untuk meningkatkan motivasi/minat belajar siswa. Verbalisme konsep dengan metode ceramah (teacher centered) yang tidak mengaktifkan siswa, akan membuat suasana pemebelajaran menjad monoton dan membosankan. Akibatnya siswa hanya mampu bertahan fokus/konsentrasi di awal - awal pembelajaran. Selebihnya mereka akan kehilangan konsentrasi dan mengabaikan penjelasan guru. Pada akhirnya, penguasaan konsep/materi oleh siswa tidak akan optimal dan tujuan pembelajaran juga tidak akan tercapai.

Penggunaan media tentu saja sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran. Menurut teori, media dikelompokkan menjadi beberapa jenis, namun secara garus besar, media dibedakan menjadi media visual, audio, audio visual dan multimedia. Selain mempertimbangkan hal diatas, pemilihan media harus mempertimbangkan kemudahan pengadaan dan ekonomis dari segi biaya. Dalam hal ini, guru dituntut kreatif untuk dapat memanfaatkan alam/lingkungan sekitar sebagai penyedia media realia.

Febriketjil, 7 Mei 2020

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post