Febri Susilowati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pengelolaan Digital Learning  Tantangan Menulis 11

Pengelolaan Digital Learning Tantangan Menulis 11

Esensi dari pengelolaan digital learning sama dengan penggelolaan kelas seperti biasa, yaitu membentuk suasana kelas yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, dengan pengelolaan kelas guru dapat menghemat waktu dalam penyampaian bahan ajar dan penugasan, karena dengan suasana kelas yang kondusif, pembelajaran dapat berjalan efektif. Pengelolaan kelas juga secara tidak langsung, melatih kemandirian dan kolaborasi siswa selama proses pembelajaran

Penyelenggaran digital learning membutuhkan usaha dan persiapan yang tidak jauh berbeda dengan pembelajaran biasa di kelas. Guru harus mempersiapkan bahan ajar seperti, seperti slide presentasi dalam bentuk file ppt dan lembar penugasan (LKS). Bedanya, di digital learning, semua bahan ajar di sajikan dalam bentuk file bukan dalam bentuk fisik. Selain bahan ajar, tak kalah pentingnya guru juga mempersiapkan media pembelajaran. Di digital learning, media pembelajaran bisa disajikan melalui rekaman/video jika jenisnya medianya by design. Atau guru bisa mencari sumber media yang sudah tersedia di situs – situs pembelajaran online, sehingga guru tinggal mendownload dan memanfaatkan - media by utilization. Selain persiapan tersebut, dalam penyelenggaraan digital learning, guru memerlukan laptop/PC/smartphone, koneksi internet dan tool atau aplikasi belajar.

Terdapat 2 jenis pengelolaan digital learning, yaitu kelas perorangan dan kelas berkelompok. Kelas perorangan dihandle oleh 1 guru. Sedangkan kelas berkelompok, dalam satu sesi, kelas dihandle oleh beberapa guru. Dalam mengelola digital learning perorangan, garis besar kegiatan yang dilakukan antara lain : brainstorming, pematerian, penugasan dan penilaian. Sedangkan untuk kelas berkelompok, garis besar kegiatan meliputi : brainstorming, pematerian, pembelajaran berbasis proyek dan presentasi.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam suasana digital learning yang kondusif, sebelum memulai pembelajaran digital, guru harus mempersiapkan beberapa hal. Hal yang pertama adalah membuat panduan/juknis, yang memuat panduan step by step mengikuti kelas digitas mulai dari awal sampai dengan selesai. Tujuannya agar siswa dan atau orang tua bisa mempersiapkan kebutuhan digital learning dirumah. Perlu menjadi catatan, bahwa tidak semua siswa dan atau orangtua familiar atau dapat beradaptasi dengan cepat terhadap fitur-fitur tools dalam digital learning.

Setelah mempersiapkan panduan, selanjutnya adalah membuat rundown kegiatan pembelaran per sesi atau per hari atau per minggu. Rundown harus memuat agenda kegiatan yang jelas agar siswa/orangtua bisa menangkap apa yang bisa dilakukan dan perlu dipersiapan di setiap sesi pertemuan. Hal selanjutnya adalah membuat timeline, yang memuat durasi waktu setiap agenda kegiatan di digital learning. Misalkan, untuk sesi opening 10 menit, sesi Tahfidz 20 menit, pematerian 30 menit dan seterusnya.

Setelah panduan, rundown dan timeline selesai dibuat, maka hal terakhir yang harus dipersiapkan adalah, membuat kesepakatan dengan siswa atau peserta digital learning, mengenai aturan di kelas digital learning. Guru juga harus mempersiapkan konsekuensi logis bagi siswa yang melanggar aturan. Contoh : konsekuensi logis bagi siswa yang terlamat masuk kelas adalah dengan memperpanjang waktu mengakhiri kelas kelas atau mengambil waktu istirahat selama durasi keterlambatannya.

Selain beberapa hal tersebut diatas, yang yang tidak kalah penting, yang perlu diperhatikan saat digital learning adalah, sesuai dengan primsip sekolah ramag anak artinya, waktu digital learning tetap disesuaikan dengan jam belajar anak. Jangan dilakukan saat jam – jam kritis, seperti malam hari atau lewat tenga hari, dimana kondisi siswa sudah tidak optimal untuk fokus belajar di jam – jam tersebut. Digital learning juga harus melibatkan orangtua. Peran serta orangtua sangat dibutuhkan untuk membantu mereka mengawal pembelajaran. Orangtua bisa membantu jika anak mengalami kesulitan.

Untuk memfasilitasi siswa yang pada saat live belajar, tidak dapat hadir, maka guru sebaiknya merecord pelaksanaan digital learning, lalu menshare hasil rekaman tersebut kepada peserta, sehingga siswa masih bisa mengakses materi pembelajaran berikut jika ada tugas yang musti diselesaikan. Agar proses pembelajaran digital tidak monoton, tetap menarik dan bermakna, maka guru harus berimprovisasi menghadirkan berbagai kegiatan yang bervariasi agar siswa tidak bosan, pun demikian orangtua.

Febriketjil, 15 April 2020

Semangat belajar dan berkarya

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post