Kekuatan Cinta Sebagai Motivator
Ketika seorang Ibu atau seorang ayah sakit, maka beliau memikirkan nasib anaknya. Ia tidak ingin dirawat di rumah sakit. Ia memikirkan anaknya nanti bagaimana? Nanti anaknya tinggal dengan siapa? Nanti anaknya ke sekolah dengan siapa? Siapa yang memasak? Pertanyaan itu muncul karena besarnya cinta orang tua kepada anaknya. Sakit satu orang, satu keluarga akan turut merasakan sakit.
Kemudian muncul kekuatan dalam hati. Ada bisikan, “Saya harus sehat!” Satu kata itu adalah obat terbesar bagi diri. Kata itu menjadikan diri optimis dalam menghadapi berbagai penyakit. Kata itu dapat melawan penyakit yang dirasakan.
Ketika seorang guru tubuhnya ada yang terasa sakit, lalu muncul dipikirannya, “Kalau saya izin, saya mengajar enam jam, nanti siswa saya bagaimana?” Meski ada guru yang akan menggantikan, pertanyaan itu akan tetap muncul. Bukan berarti tidak percaya kepada teman sesama guru, tetapi ini adalah karena sebuah tanggung jawab. Keesokan harinya, bangun tidur, badan terasa ringan. Penyakit yang dirasakan malam hari tersebut terasa hilang, dilarutkan oleh malam yang telah berganti pagi. Itu adalah karena cinta guru kepada siswanya.
Ketika seorang guru mendapatkan kecelakaan. Kecelakaan itu membuatnya cidera. Kemudian ada surat tugas untuk mengikuti pelatihan yang sudah lama ditunggu-tunggu. Kesempatan datang tidak pada waktu yang tepat. Lalu muncul kalimat melintas dalam pikirannya, “Kesempatan tidak akan pernah datang dua kali.” Setelah itu, hati bimbang, “Ikut pelatihan atau tidak.” Karena cinta pada profesi dan ingin perkembangan karier muncul semangat, “Saya harus mengikuti pelatihan ini. Kalau tidak sekarang kapan lagi.” Selain itu, doa dan usaha juga harus mengiringi, maka cidera yang diderita berangsur-angsur pulih sampai waktu keberangkatan.
Semua itu juga terjadi karena cinta seorang hamba kepada penciptaNya dan cinta Maha Pencipta kepada hambaNya.
(Tantangan gurusiana 2)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat
harus