Berobat Dengan Doa
Rabu (24/5) siang lalu saya sowan ke salah satu guru saya di Rambi Puji Jember. Beliau adalah murid Mbah Maimun Zubair Sarang Rembang Jawa Tengah angkatan 1975. Mengunjungi beliau sering saya lakukan. Selain silaturahmi, bertanya beberapa hal tentang agama, juga berharap doa dan barokah guru.
Saat kami berbincang-bincang, datang dua orang tamu menemui Kyai. Seorang kakek bersama cucunya. Mereka berdua duduk di hadapan saya.
Sang kakek menyampaikan keperluannya kepada kyai. Ia mengatakan bahwa cucunya yang kelas 6 SD itu sudah tiga hari panas setelah pulang dari rekreasi sekolah di Pasuruan.
Kyai mendekati anak tersebut. Kemudian memegang tengkuknya.
"Ya, panas sekali", kata Kyai.
Lalu beliau ke dalam kamarnya dan keluar dengan membawa tasbih plastik berwarna hijau pupus. Kemudian berdiri di belakang sang anak sambil membaca doa. Tangan kanan memutar beberapa bola tasbih. Tangan kiri memegang kepala anak itu. Saya tidak bisa mendengar doa apa yang dibaca. Hanya gumaman saja yang terdengar.
Tidak sampai lima menit, pembacaan doa itu selesai. Selanjutnya, anak itu diminta berdiri dan pindah posisi di sebelah kiri meja tamu, hampir menempel tembok ruangan. Kyai berdiri tidak jauh di hadapannya, kira-kira dua meter. Kedua tangan beliau diulurkan dengan telapak tangan dihadapkan kepada sang anak. Beliau berdoa lagi dan menggerak-gerakan tangannya. Seperti sedang mentrasfer energi tertentu. Ini pun berlangsung tidak lama.
Sang anak duduk kembali ke tempat semula. wajahnya terlihat pucat dan lesu. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya.
Kyai kembali masuk ke kamarnya. Kali ini agak lama, sekitar sepuluh menitan. Lalu Beliau keluar dengan membawa air seukuran plastik ukuran seperempat kilogram.
"ini diminum tiga kali. Siang nanti, malam dan besok pagi", ujar kyai kepada sang kakek.
"enggeh, kyai", jawab si kakek.
Mereka pun berpamitan.
Ketika berjalan keluar, sang anak tiba-tiba berkata kalau badannya sudah terasa enak. Saya penasaran. Saya kejar dia. Saya bertanya, apa benar dia sudah lebih enak. Ia mengiyakan. Pusingnya hilang dan panas badannya turun. Wow! kaget dan takjub juga saya saat itu.
Saya masuk lagi ke ruang tamu. Saya sampaikan kepada Kyai apa yang dirasakan anak itu. Kyai menjawab singkat :
"Allah itu Maha Pemurah"
Jawaban yang semakin menyadarkan saya, bahwa doa benar-benar mempunyai kekuatan yang luar biasa. Masihkah kita meremehkannya?
#Bondowoso, 27052017
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Subhanallah.
Indah
Inilah gaya bahasa mas Febri suhuku.yg ku sukai