Demam Sagusabu di Kemenag Sumbar
Ada fenomena menarik di kalangan guru di Sumbar setahun belakangan ini. Mereka berbondong-bondong mengikuti pelatihan menulis buku, Satu Guru Satu Buku (Sagusabu). Tidak berhenti pada pelatihan saja, ternyata sangat banyak dari mereka yang berhasil menulis buku setelah mengikuti pelatihan tersebut.
Di lingkungan Kemenag Sumbar, pelatihan Sagusabu diinisiasi oleh Komunitas Penulis Penggiat Literasi (KPPL) Sumbar. Komunitas yang berisikan para guru, pengawas, Widyaiswara, Kamad, dan pihak-pihak yang peduli dengan Literasi di lingkungan Kemenag Sumbar. Komunitas ini menggandeng Penerbit MediaGuru Indonesia sebagai pemateri pelatihan.
Sudah empat pelatihan menulis buku yang dilakukan KPPL Sumbar (Desember 2018-Nopember 2019). Diawali dengan MediaGuru Writing Camp (MWC) 12 di awal bulan Desember 2018. Kemudian MWC 18 pada minggu ke-3 bulan Maret 2019. Lalu Sagusabu Tanah Datar di awal Oktober 2019, dan Sagusabu Pasaman Barat di awal Bulan November 2019. Total peserta dari empat pelatihan itu berjumlah 630 peserta. Jumlah yang tidak sedikit.
Bagaimana hasil dari pelatihan-pelatihan tersebut? Alhamdulillah lahirlah ratusan guru penulis buku di lingkungan Kemenag Sumbar. Buku yang ditulis beragam jenisnya. Ada yang fiksi, non fiksi, maupun faksi. Suatu pencapaian yang membanggakan. Ternyata, guru-guru madrasah juga mempunyai kemampuan menulis. Tidak kalah dari guru non madrasah.
Mengapa di lingkungan Kemenag Sumbar kegiatan Sagusabu berkembang dengan pesat? Menurut saya, ada beberapa hal yang bisa menjelaskannya. Pertama, dukungan penuh dari pemangku kebijakan. Bapak Kepala Kanwil Kemenag Sumbar sangat mendukung kegiatan literasi menulis buku ini. Bahkan ketika di kelas Pasaman Barat, beliau hadir membuka acara dan memotivasi peserta padahal saat itu adalah hari libur. Begitu pula dengan kepala kantor kemenag kota atau kabupaten. Mereka juga mendukung dengan penuh semangat.
Kedua, kegigihan para guru yang bergabung di KPPL Wilayah. Dari tangan dingin dan kerja keras merekalah demam Sagusabu di lingkungan Kemenag Sumbar bermula. Saya menyaksikan sendiri dedikasi mereka dalam bekerja. Sangat luar biasa dan tanpa pamrih. Semangat ini kemudian menjalar ke daerah-daerah lain. Ketika artikel ini ditulis, sudah ada beberpa kabupaten dan kota yang telah melantik pengurus KPPL daerah. Diantaranya, Kab.Mentawai, Kota Payakumbuh, Kab. Lima Puluh Kota, Kab. Agam, Kota Bukittinggi, Kota Padang, dan sebagainya. Tidak lama lagi, daerah-daerah lain akan menyusul. Bisa dibayangkan betapa besarnya kegiatan pelatihan Sagusabu di tahun 2020 nanti.
Ketiga, keteladanan dari unsur pimpinan. Sebagai contoh adalah Ibu Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Bundo Bahrini. Beliau mengikuti pelatihan Sagusabu dan sukses menghasilkan buku. Keteladanan ini tentu sangat berpengaruh terhadap semangat para guru untuk melakukan hal yang sama.
Inilah tiga catatan saya tentang pesatnya kegiatan literasi Sagusabu di lingkungan Kemenag Sumbar. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain khususnya di lingkungan Kementerian Agama Indonesia.
Bondowoso, 02022020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah.
Urang awak gitu loh...
Mantab
Mantap
Berkat motivasi diri, luar diri dan juga keteladanan dari pemangku jabatan ya Pak Febry. Mudahmudahan terwujud adanya melalui tulisan fiksi, non fiksi dan faksi setelah mengikuti pelatihan di Agam kemaren. Dan semoga semangat menulis tidak saat pelatihan saja. Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin.
Sumbar dari dulu gudangnya penulis. Hehe
Tentulah "iyes n' iyup"... menggelora, membakar, membara... bagaikan #angintakmenembuskacaThank's
Mantul mas ustad...Pada demam semua warga gurusiana nich...
Semangat kami membahana. Ditunggu kehadiran mas Febri di Payakumbuh
Alhamdulillah
Alhamdulillah mas.. insya Allah KPPL kota Padang dibawah ketua bu Bahirni siap menunggu mas Febry tanggal 1516 Februari 2020.Kita bumikan literasi di lingkungan Kemenag Sumbar. Terimakasih pak CEO MG dan Mas Febry.
Semangat literasi mas., sampai jumpa di tgl 15, 16 feb ini ya mas..
Inikan berkat semangat yang berapiapi dari motivator
Demam yang bikin happy
Semoga mewabah terus mas sampai sudut negeri yang ada di Sumbar
Mantap mas
Mantap mas
Mantap mas
Mantap mas
Mantaaap...
KPPL KOTA PARIAMAN belum ada jadwal.ya, Mas? Terpaksa merantau duluu
Alhadulillah...semua ini berkat dukungan dari pimpinan ...tanpa dukungan dr atasan, km bawahan tak bisa bergerak...terimakasih mas..terimakasih mediaguru..km tunggu kedangannya lg di sumbar mas ..
Semangat yang membara pak, perlu ditularkan
Demam yang menular.. Lanjutkan..!!!
Pasti ada yang membakar semangat para guru untuk menulis dan menuangkan.ide..siapa hayo?
Luar biasa....
Hanya satu kata buat Kemenag Sumbar " amazing"
Moga sukses para lliterat
Mudahmudahan melalui tangan dingin mas Febri lahirlah penulispenulis Sumbar yang akan "mambangkik batang tarandam" (mengulang kembali sukses para penulis masa lalu di Sumbar)...terima kasih banyak mas Febri....Suumaangaaad!!!
Semoga di sumbar melahirkan para literat yang handal
Seperti Corona.... virus cepat menyebar lesat ke Lumajang pula. Tapi ini virus yang (+)Terima kasih inspirasinya ustaz, Sumangat!!!