febry suprapto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Musa,  Buah Madrasah Keluarga

Musa, Buah Madrasah Keluarga

*Musa, Buah Madrasah keluarga*

oleh febry suprapto

Siapa yang tak kenal Musa, si 'anak ajaib' penghafal al Quran kelahiran 26 Juli 2008.

Ada banyak prestasi yang sudah ditorehkan anak kelahiran Bangka Barat ini, diantaranya:

Hafal al Quran 30 juz dg *mutqin* di usia 5 tahun 10 bulan, juara pertama program hafidz Indonesia 2014 di RCTI, pemegang rekor MURI sebagai penghafal al Quran termuda yang pernah ada di Indonesia periode 2014 - hingga hari ini.

Prestasi lain yang tak kalah membanggakan adalah juara ketiga *Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) Internasonal* di Sharm El-Sheikh, Mesir yang dihelat pada 10-14 April 2016.

Saat ini Musa kecil sedang menghafal Kitab Hadits Bulughul Maram setelah sebelumnya menghafal 1000 hadits di usia 7 tahun 5 bulan..ماشاءالله

Bagaimana cara Musa menghafal al Quran? Berikut ini adalah tips-tips menghafal al Quran ala keluarga Musa:

1. Meluruskan Niat

2. Menanamkan Aqidah dan Manhaj yang Lurus

3. Menanamkan Adab dan Akhlaq Islami

4. Tekad dan cita-cita yang tinggi

5. Menanamkan Kecintaan terhadap Ilmu Syar'i dan Ulama

6. Menanamkan Kecintaan Terhadap Al Quran

7. Memilih Metode Menghafal yang tepat bagi anak

8. Porsi Muraja'ah yang cukup

9. Bertahap dan tidak tergesa-gesa

10. Disiplin dan Istiqomah Mengelola jadwal harian

11. Makanan Halal dan Thoyib

12. Memberi kesempatan istirahat

13. Bersabar.

(Mencetak hafidz Cilik, hal. 58-149)

Menurut ayahanda Musa, tantangan terbesar dalam mendampingi pendidikan si hafidz cilik adalah *kesabaran*. Sabar menahan diri untuk tidak lekas emosi menghadapi kesulitan pada anak. Karena ternyata, emosi atau marah dalam mengajar hanya membawa keburukan bagi sang anak.

Dan yang menakjubkan, segala prestasi yang diraih Musa adalah hasil 'Madrasah' keluarga. Ya, Madrasah/sekolahnya bertempat di rumah dan para pendidiknya adalah kedua orang tua, yaitu ayah dan khususnya ibu.

Ayahanda Musa bercerita, bahwa di belakang Musa, dibalik sekian prestasi membanggakan yang diraih Musa, ada seorang wanita yang kuat, yang hampir tidak pernah tidur siang sampai malam. Sangat luar biasa mengatur pekerjaannya dan mengajar anaknya. Dialah sang Ibunda Musa.

Ya, ibu adalah orang pertama yang menjadi madrasah bagi anak-anaknya. Ibu memegang peran yang sangat penting dalam kesuksesan pendidikan keluarga, sebagaimana pepatah arab mengatakan :

الام مدرسة الاولى

'Ibu adalah madrasah pertama (bagi anak-anaknya)'.

Peran ayah pun tak bisa disepelakan. Ayahanda Musa sangat terinspirasi dengan semangat Nabi Nuh dalam mendidik keluarganya. Selama 950 tahun, Nabi Nuh tak pernah lelah dan bosan mendidik anak dan istrinya. Mengajak keluarganya untuk selalu taat kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala.

Betapa indahnya, jika ayah dan ibu, senantiasa bersinergi dalam pengasuhan dan pendidikan keluarga.

Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah Musa dan keluarganya ini..Aamiin.

# Kota Tape dan Republik Kopi, 040117

#Penamu, Surga Nerakamu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post