Penjara Mental Dalam Menulis (1)
Penjara Mental Dalam Menulis (1)
Di awal pelatihan, sering saya bertanya beberapa hal kepada peserta (bapak ibu guru). Saya minta mereka menjawab secara tertulis pertanyaan tersebut. Salah satu pertanyaan saya adalah: "Menurut Bapak Ibu, mengapa Anda sulit menulis?"
Jawaban yang paling sering saya peroleh dari mereka:
1. Kesibukan alias tidak sempat
2. Tidak tahu mau memulai menulis dari mana
3. Belum punya ilmunya
4. Tidak bakat
5. Takut salah
6. Tidak ada ide
7. Kuatir tulisannya jelek
8. Malas, dan lain-lain.
Hampir 90% jawaban mereka bersifat internal. Jarang sekali yang menjawab karena faktor eksternal. Misal, "Karena lingkungan yang kurang mendukung" atau "Tidak ada contoh dari guru dan keluarga".
Sangat jelas, bahwa jawaban-jawaban tersebut adalah pikiran- pikiran negatif. Hal seperti itu tidak boleh dibiarkan. Mengapa? Karena bila seseorang terus menyimpan pikiran-pikiran negatif, maka lama-lama akan menjadi sebuah keyakinan dalam dirinya bahwa dia tidak bisa menulis. Tentu ini sangat merugikan dan mematikan potensinya. Hingga sampai kapan pun --selama keyakinan-keyakinan itu menancap pada dirinya-- dia tidak akan pernah bisa menulis. Itulah yang disebut dengan "Penjara mental dalam menulis".
Lalu, bagaimana solusinya? (Bersambung)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Dobrakkkk
Kdg idenya ada tp eksekusinya yg berat mas... Gmn nulisnya jd ada greget biar org tertarik baca, heee
Terimakasih motivasinya Ustadz, semoga tetap semangatYang penting menulis, jgn pernah takut salah
Sama2. Betuuul! Tetap sumangat!!
Ya benar sekali. Itu dulu mas. Sekarang nggak lg.hehe
Alhamdulillah. He he. Knp kok nggak lagi?
Sudah kena virus sagusabu mas. 3M
Saya merasa....cumangaaattttAhirnya bisa ...
Benar mas febry, semoga bisa keluar lagi dn bisa nulis lagi.....
1 s.d. 8 gue banget pak ustadz...he..he..he
Wadaw! Wkwkw
Betuuul banget Pak...tapi sekarang semangat lagi...
Alhamdulillah. Knp kok bisa semangat lagi?
Sejak ikut tantangan gurusiana jadi semangat menulis lagi..walau sempat downd di hari ke5 tulisan tak tayang..tapi mengulang lagi di hari ke6 semangaaattt
Jd intinya, menulislah kapanpun dan di manapun. Bgt toh mas???
Mantaaaaaabbb
Wah... repot juga ya???
semoga penjaranya terbuka ya Pak..
Amiiin
sama Pak, bingung juga cari ide
Harus sering jalanjalan. He he
Itu hambatan terbesar yang saya hadapi Pak... Semoga dengan motivasi2 itu saya bisa menembus penjara itu..
Karena menulis itu surga mungkin sekarang kata penjara dibalik jadi surga inggih Pak Ustadz
Nggih Bu. Klo sdh menikmati, menulis akan menjadi surga.
Bener, alasan sibuk jd yg pertama knp t menulis. Sebenarx menulis adalah hobi saya yg lama terkubur. InsyaAllah hadirx mb Luluk dan mas Febry, menjadi lembaran baru unt segera ngelaptop. "Tabrak saja" semoga Allah mengijinkan saya menjadi lebih baik dan lebih sehat.
Amiiin
Betul sekali mas febri dan poin 2 adalah jawaban saya waktu acara kelas MENULIS Buku di Bukittinggi 2 minggu yg lalu...Hari ini saya berusaha agar penjara penjara itu bisa saya tembus....hehe
Mantaab. He he
Bangeeeettt...
ini yg jga sy rasakan Pak. trims sumangaty.
Sama2
Sama2
Sama2
Semoga semua teman penulis Sagusabu sesegera mumgkin keluar dari penjara mental. Termasuk saya...
Amiiin
Masih ada virus mental blok nya, cepat singkirkan! Berikan obatnya yang sudah dipelajari di kelas menulis sagusabu. Sekarang lagi marak Virus corona yang belum diketahui obatnya. Betulkan mas?
Mantap Mas....Penjara ddunia.syorga d akhirat kelak.Aamiin...