Penjara Mental Dalam Menulis (2- selesai)
Penjara Mental Dalam Menulis (2- selesai)
Menurut saya, solusi penjara mental dalam menulis ada tiga. Pertama, selalu berusaha berpikir positif terhadap kemampuan diri kita.
Pikiran-pikiran negatif harus dijelaskan kesalahannya secara logis. Sehingga, tergantikan dengan pikiran positif. Misalnya pikiran "sibuk atau tidak sempat". Bisa dijelaskan bahwa kita tidak akan pernah sempat melakukan sesuatu kalau kita tidak meluangkan waktu untuk mengerjakannya.
Untuk mengobrol berlama-lama saja kita bisa. Menonton pertandingan bola ketika dini hari sempat. Lihat sinetron beberapa episode kuat. Bahkan main Facebook atau Twitter berjam-jam setiap hari tanpa lelah, mampu.
Andai waktu untuk hal-hal itu dikurangi setengah hingga satu jam saja untuk menulis setiap hari, sepertinya menyelesaikan naskah buku dalam satu bulan bukan suatu hal yang sulit.
Solusi kedua, adalah dengan praktik menulis _free writing_ atau menulis bebas. Telah terbukti, ketika guru-guru rajin melakukan _free writing_ setiap hari, maka beberapa penjara mental dalam menulis --seperti "bingung mulai dari mana" dan "tidak ada ide"-- berkurang bahkan hilang.
Solusi ketiga, mengunggah tulisan ke blog. Di MediaGuru, para alumninya diharuskan mengunggah tulisan mereka di blog gurusiana. Blog yang memang secara khusus dibuat untuk latihan menulis bagi bapak ibu guru. Manfaat terbesar yang dirasakan oleh bapak ibu yang mengunggah tulisan ke blog adalah meningkatnya rasa percaya diri mereka dalam menulis.
Demikianlah tiga solusi yang mudah dan praktis untuk menghilangkan penjara mental dalam menulis. Coba dan buktikan!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Free writing with free style. Mantap...
Benar ustadz.. selama ini pikiran negatif sibuk tak ada waktulah yang membuat saya terpenjara dalam menulis. Semoga tulisan ustadz ini menyalakan pikiran positif saya untuk menulis.
Insya Allah mas. Tantangan 30 berubah segalanya. Virusnya menulis setiap hari.
subhanallah, pengorbanan seorang ibu rela membawa anak ke tempat kelas menulis buku dan ia letakkan dipangkuannya. antara karir dan keluarga ia bisa membagi waktu semua itu.Insya Allah mas, saya akan selalu berlatih menulis
Insya Allah di coba lagi nulisnya, mantap motivasinya mas Febry....
Siaaap mas..
Insyaallah, siap dikurangi jadwal ngoborolnya stadz...sehat Daan sukses selalu pak...
Kereeen Pak Febry..terimakasih...
Setuju mas febry.
Siap mas
Insya Allah mas
Siap Mas
Mantul Bapak, saya juga berusaha, dan seizin suami Alhamdulillah. Meski malam saya mencoba tetap exist menulis, dibantu like dan motivasinya nggih Bapak. Sang motivator
Benar... Sepakat..
Inspiring! akan saya coba. Semoga bisa istiqomah.
Menulis selama 30 hari memang sebuah tantangan...namun saya dak pernah berpikir nantinya tulisan saya bagaimana atau untuk apa yang penting nulis aja dan nulis terus...terima kasih Pak Ustadz
Bener, Sesibuk apapun harus bisa berbagi waktu supaya semua giat bisa dikerjakan dan apalagi selesai sesuai harapan. Rasa cape sepertinya terbayarkan. Apalagi melihat foto di atas, buku berikutnya harus segera menyusul. Semoga berhasil. Trimksh motivasinya.
Se7 banged
Super Mama bangeettt...
Semoga Mas.
Mantap mas febri
Trims inspirasinya Mas