Persalinan yang berbeda
Salah satu doa yang sering saya panjatkan adalah bisa menemani istri ketika melahirkan. Alhamdulillah terkabul. Tiga kali istri melahirkan, tiga kali pula saya mendampinginya.
Selain karena ingin memberi motivasi, saya juga ingin merasakan perjuangan seorang ibu ketika melahirkan buah hatinya.
Istri saya selalu melahirkan di rumah bidan. Rasanya lebih tenang dan tenteram di hati kalau melahirkan di sana. Oleh bu bidan, saya selalu dizinkan menemani istri ketika proses melahirkan berlangsung. Biasanya saya akan duduk di belakang istri. Memegang tanganya sambil terus melafadzkan dzikir dan sholawat.
Alhamdulillah kelahiran putri pertama dan kedua berlangsung dengan mudah. Istri juga masih bisa 'menguasai' rasa sakitnya. Ini berbeda dengan anak ketiga kami. Istri terlihat sangat kesakitan.
Saat itu saya tidak bisa mendampingi istri secara maksimal. Karena sejak istri masuk di ruang bersalin, ulu hati saya tiba-tiba terasa sakit. Semakin lama sakitnya semakin bertambah. Sangat sakit. Saya pun terpaksa berbaring di ruang periksa pasien yang bersebelahan dengan ruang bersalin. Sedih rasanya hati ini.
"Bapak sedang stres. Istirahat saja dulu. Tenangkan pikirannya ya, pak" kata bu bidan seraya tersenyum.
"iya, bu" jawab saya sambil meringis kesakitan
Tidak lama kemudian, terdengar suara bidan yang membimbing istri melahirkan. Saya segera ke ruang bersalin meski harus berjalan dengan pelan, membungkuk sambil memegang perut. Kemudian saya duduk di sebelah kanan istri. Tangan kiri memegang tangan kanannya dan tangan kanan memegang perut saya yang skala sakitnya semakin meninggi.
Akhirnya, sang bayi laki-laki pun lahir. Suara tangisnya memecah suasana hening dini hari itu. Anehnya, rasa sakit di ulu hati saya langsung hilang bersamaan lahirnya sang bayi. Benar-benar hilang.
Kemudian saya bersujud. Bersyukur atas anugerah bayi laki-laki ini. Air mata mengalir tak tertahankan. Terimakasih ya Allah..terimakasih..
Hari itu, selasa 13 September 2016 pukul 00.40 telah lahir anak ketiga kami dengan sehat dan selamat:
Muhammmad Fairuz Fuadi
(Muhammad 'permata' hatiku)
Semoga menjadi anak yang sholeh. Amin.
#kota tape, 13032017
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
barokallah pak febry. semoga keluarganya samawa. anak2 solih n solihah
amiin..trmksh bu herna
maturnuwun bu elizabeth
sami2 pak Murman
pengorbanan, pengabdian, dan dedikasi yang luar biasa dari seorang ayah. Barakallah
Keren tulisannya. Rasanya saya ada di tempat bersalin, ups.
Subhanalloh, Kebahagiaan seorang ayah yg tak terlukiskan... Smg jd anak solih bakti ortu mas febri
amiin.,trmksh b lilik
amin pak Febri kulo dados terharu..
Aamiin semoga pak.
terima kasih p lukman