FEMI FORSELINA,S.Pd

Guru Fisika di SMAN 3 Solok...

Selengkapnya
Navigasi Web
Covid19 Menyimpan Sebuah Cerita
Edisi Covid19

Covid19 Menyimpan Sebuah Cerita

Sudah hampir 2 bulan wabah Covid19 melanda Indonesia. Dan sudah banyak pula daerah yang terdampak Covid19 ini. Di antara beberapa daerah itu juga sudah banyak yang dinyatakan Zona Merah Covid19. Bahkan sudah ada yang melakukan PSBB di daerahnya sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid19. Salah satunya adalah DKI Jakarta, yang sampai saat ini menduduki posisi teratas untuk pasien yang positif Covid19 ini.

Jakarta sangat padat penduduknya, karena di sini adalah pusat Ibu Kota Negara. Sejumlah kegiatan perekonomian negara berpusat di sini. Dengan adanya wabah Covid19 ini, otomatis berpengaruh juga terhadap perekonomian rakyat. Sebagian besar penduduk Jakarta adalah pendatang, tidak terkecuali perantau Minang.

Sumatera Barat umumnya banyak yang merantau ke Jakarta dengan beragam profesi mulai dari berdagang sampai yang bekerja di Kantor- kantor Pemerintahan dan Asing. Karena wabah ini melonjak tajam grafik penyebarannya, maka banyak perantau Minang ini yang pulang ke kampung halaman dengan alasan beragam pula. Dan masih banyak juga yang bertahan di rantau.

Di antara yang masih bertahan untuk tidak pulang kampung adalah yang bekerja di Instansi Pemerintah dan Perusahaan Asing. Mereka bertahan dengan tetap di rumah dan bekerja dari rumah ( Work From Home ). Mereka mengurangi kegiatan di luar rumah terutama yang melibatkan keramaian dan orang banyak. Walaupun susah tapi harus di patuhi demi keselamatan diri kita.

Saya mempunyai teman yang berdomisili di salah satu daerah yang terdampak di Jakarta ini. Perkembangan wabah ini cukup membuat resah sebagian orang itu ungkapannya. Keluar rumah memang kalau dalam keadaan terdesak saja. Itupun untuk membeli kebutuhan pokok. Di dalam obrolan kami di sebuah WAG, dia selalu mendoakan agar kami semua di lindungi dan di selamatkan dari wabah ini sehingga bisa bersama-sama lagi seperti biasanya. Terkadang ada beberapa ungkapannya yang membuat saya terharu membacanya seperti ungkapan " Tak tompak lawan do cik gu, kok tompak jaleh pulo ka di arangan " atau " Kami jauah dari kato aman di rantau ko kini mah, doa kan kami semoga sehat selalu cik gu ", dan masih banyak lagi ungkapan-ungkapan lainnya.

Sebagian dari kami berusaha memberikan semangat kepada teman-teman di sana, kami yakin mereka akan baik-baik saja. Ikhtiar dan doa akan menenangkan diri kita, karena pikiran yang tenang akan membuat kita terhindar dari stress dan akan menjaga imun kita stabil sehingga penyakit tidak bersarang di tubuh kita.

Ingatlah bahwa 99 % penyakit itu datangnya dari pikiran kita sendiri. Jaga diri, selalu berikhtiar, perbanyak ibadah, jaga jarak, pakai masker saat keluar rumah dan selalu cuci tangan setelah berinteraksi dengan apapun. Stay At Home perlu untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid19 ini.

Ramadhan hampir datang....

Semoga Virus Covid19 cepat berlalu...

Pakai Masker saat keluar rumah...

Hindari keramaian dan jaga jarak...

Rajin cuci tangan dengan sabun...

Tunda dulu pulang kampung ya...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post