Sehari sebelum bulan puasa Ramadhan diadakan acara balimau dan baarak keliling kampung.

Acara ini akan diikuti oleh semua Ninik mamak, alim ulama yaitu imam Khatib dan para bundo Kanduang.

Acara dimulai dari halaman masjid raya kampuang Ambacang. Barisan paling depan adalah grup dikia pano yg akan menabuh gendang sambil bershalawat kepada nabi Muhammad Saw.

Barisan yang kedua adalah para pemuka adat yaitu Datuak yang ada di kampuang Ambacang Anggang yaitu Datuak Bosa, Datuak Sandaran. Diikuti para dubalang serta pemuka agama yang disebut imam khatib. Kemudian para Ninuk mamak lainya.

Barisan yang dibelakang adalah kaum ibu atau Bundo kanduang yang membwa ramuan limau diatas kepala mereka. Ramuan limau yg dimasukkan kedalam baki yang disebut talam. Limau inilah yg dijujung sepanjang jalan

Ramuan limau ini terdiri dari bunga-bunga seperti mawar, Ros, bunga melati, Kamboja, serunai, daun pandan, asam limau atau lemon yg sudah diiris kemudian ramuan ini diberi sedikit air.

Arak-arakan ini akan mengelilingi kampung Ambacang . Semua orang akan keluar dari rumah, menyambut arakan ini lewat. Sangat ramai dan penuh nuansa kekeluargaan.

Arak-arakan akan berakhir di surau kecil. Para Bundo Kanduang akan membagi-bagikan ramuan limau tadi kepada masyarakat sekitar. Biasanya orang akan berebut limau itu. Lalu limau ini boleh diusapkan ke kepala sambil membaca niat untuk puasa esok hari . Atau boleh juga dipake sebagai bilasan terkahir untuk mandi.

Tradisi ini masih berlangsung sampai sekarang. Tapi tidak banyak lagi orang yg rebutan limau ini. Karena orang sudah banyak membeli ramuan limau ini di pasar. Juga bertambahnya ilmu keagamaan Masyarakat bahwasanya tujuan balimau ini adalah untuk membersihkan diri lahir batin untuk menyambut ramadhan.

Sehingga axaea balimau dan baarak ini tujuan utamanya adalah silaturahmi serta memperkenalkan tradisi kepada anak-anak jaman now yang tidak banyak peduli . Semoga tetap lestari

Pasaman Barat, 4 Februari 2020

#tantangangurusiana

#day4