Feri Fren, S Pd.MM

Feri Fren, S.Pd.MM (Widyaiswara LPMP Sumatera Barat) Lahir di Sintang pada tanggal 23 Maret 1969. Alumni IKIP Padang Jurusan Fisika Tahun 1991. Melanjutkan pen...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rindu Kereta Api Padang Bukittinggi

Rindu Kereta Api Padang Bukittinggi

Rindu Kereta Api Padang Bukittingi

Oleh : Feri Fren (Widyaiswara LPMP Sumbar)

Setiap Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, perantau asal Sumatera Barat banyak yang pulang mudik ke kampung halaman. Apabila kita lihat kilas balik arus lalu lintas di ranah minang, sangat banyak sekali kendaraan non BA bersileweran. Hal ini mengakibatkan kemacetan di beberapa ruas jalan, khususnya di jalur Padang Bukittinggi.

Walaupun perantau sudah banyak yang kembali dan hari raya sudah selesai, namun kemacetan ruas jalan antara Padang dengan Bukittinggi khususnya pada jam-jam sibuk masih juga belum terselesaikan, waktu tempuh kendaraan bisa melebihi batas normal, hal ini tentu akan mengganggu kinerja serta produktifitas.

Sebagai contoh, seorang pegawai yang berangkat habis sholat subuh dari Bukittinggi untuk bekerja di Padang, sampai di Padangnya sudah hampir pukul 08.00 WIB (waktu tempuh sekitar 2,5 jam) dengan kondisi kemacetan di jalan raya yang ditemuinya saat ini.

Jika jam masuk kantor bagi seorang pegawai pukul 7.30 WIB, tentu hal ini akan berdampak buruk terhadap kinerjanya. Tidak hanya pegawai yang merasakan, hal serupa juga dirasakan oleh pedagang antar kota dalam propinsi yang menjual dagangannya di pagi hari.

Sebenarnya, jarak antara Padang dan Bukittingi lebih kurang 100 Kilometer. Jika ditempuh dengan kendaraan umum dengan kecepatan rata-rata 65 Km/Jam, berarti waktu tempuhnya hanya sekitar 1,5 jam. Berapa waktu yang terbuang sia-sia dengan terjadinya kemacetan di jalan raya. Padahal kita semua tahu bahwa waktu adalah uang dan waktu juga akan bisa meningkatkan volume dan kualitas hasil dari suatu pekerjaan.

Melihat kondisi seperti ini sudah saatnyalah pemerintah provinsi Sumatera Barat bekerja sama dengan PT. Kereta Api Indonesia untuk menghidupkan kembali jalur transportasi kereta api Padang Bukittinggi.

Kalau kita lihat kondisi real, jalur kereta api Padang Bukittinggi sudah ada sejak zaman Hindia Belanda, tinggal pembenahannya saja lagi. Untuk jalur Padang ke Kayu Tanam nampaknya sudah selesai dibenahi. Tinggal jalur Kayu Tanam ke Bukittinggi lagi. Akibat selama ini jalur kereta api antara Padang Panjang dan Bukittinggi dibiarkan begitu saja, akhirnya jalur kereta api sudah banyak yang beralih fungsi, sayang sekali kita rasanya asset Negara ini terbuang percuma.

Jika dihitung-hitung setiap harinya, sangat banyak sekali penumpang yang akan diangkut dari Padang ke Bukittinggi demikian pula sebaliknya. Apakah itu para pegawai yang pulang pergi, wisatawan domestik dan manca negara, pedagang serta barang-barang dagangan yang akan diangkut dari dan ke Bukittinggi. Padang dan Bukittinggi merupakan dua kota besar di Sumatera Barat yang sangat sibuk aktifitasnya hampir mirip dengan Jakarta dengan Bogor. Dengan adanya kereta api, para penumpang akan bisa terlayani dengan cepat bahkan biayanyapun bisa lebih murah, ekonomi masyarakat lapis bawah akan bisa tertolong.

Kereta Api yang dimaksud dapat berupa kereta api komuter dari Padang ke Bukittinggi atau berupa kereta api cepat. Rindu sekali kita rasanya untuk bisa menaiki kereta api dari Padang ke Bukittinggi seperti menaiki kereta api komuter dari Jakarta ke Bogor.

Menurut Wikipidia Bahasa Indonesia kereta api komuter adalah sebuah layanan transportasi kereta api penumpang antara pusat kota dan pinggiran kota yang menarik sejumlah besar orang yang melakukan perjalanan setiap hari. Kereta beroperasi mengikuti sebuah jadwal, pada kecepatan yang berbeda-beda mulai dari 50 sampai 200 km/jam. Jarak biaya atau harga zonapun kadang digunakan sebagai acuan tarif.

Pengembangan jalur kereta api komuter dari Padang ke Bukittinggi pada saat ini sebenarnya sudah menjadi keharusan, mengingat banyaknya dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat, termasuk untuk pengembangan sektor pariwisata dan dunia industri.

Keberadaan kereta api komuter akan dapat mengurangi kemacetan, mengurangi pemakain kendaraan pribadi, pengurangan pemakaian bahan bakar minyak (BBM) serta pengurangan polusi dan masalah lingkungan lainnya.

Sebagai kaca perbandingan, mari kita lihat betapa senangnya masyarakat untuk bepergian dari Jakarta ke Bogor dengan memakai jasa kereta api komuter. Disamping biaya murah, terjadi efisiensi waktu dalam perjalanan. Jam berapa mereka harus berangkat bisa diperkirakan dan di pastikan, karena kereta api jarang sekali macetnya dan pada umumnya tepat waktu. Waktu yang terbuang cuma-cuma bisa dimanfaatkan untuk peningkatan produktifitas kerja.

Akankah kereta api komuter untuk melayani penumpang pada jalur Padang dan Bukittinggi bisa terwujud. Mari kita serahkan semua itu kepada yang berwenang untuk mengurus dan mengelolanya. Tugas kita sebagai masyarakat, memberikan dukungan penuh agar mimpi ini bisa terwujud. Andaikan ada kereta api dari Padang ke Bukittinggi tentu kita semua akan merasa senang dan nyaman dalam perjalanan. Betapa indahnya, urusan akan semakin lancar dan masalah kemacetan yang terjadi selama ini akan bisa juga kita urai. Kemerdekaan di jalan raya akan bisa dinikmati oleh masyarakat lapis bawah. Semoga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ulasan yang luar biasa pak feri, semoga ditindaklanjuti oleh pihak terkait

17 Aug
Balas

Trims bu

17 Aug

Mantap Pak, tapi kami berharap tidak hanya sampai Bukittinggi, tapi sampai ke Payakumbuh, sebab pada zaman Hindia Belanda jalur kereta Api dari Padang sampai Payakumbuh. Buktinya di simpang Kasda sampai sekarang masih ada bekas stasiunnya. Hehe..itu cuma komentar, tentu bpk punya alasan shg rindu jalurnya sampai bukittinggi. Semoga sukses

17 Aug
Balas

Trims buk

17 Aug



search

New Post