Merindukan Musik Tradisional
Merindukan Musik Tradisional
Oleh : Feri Fren (Widyaiswara LPMP Sumbar)
Tertarik membaca sebuah tulisan di harian singgalang beberapa waktu yang lewat dengan judul ”Penataan Pariwisata Harus Komprehensif”. Intinya semua pihak yang terlibat dalam dunia pariwisata tidak boleh setengah-setengah melakukan penataan pariwisata, jika memang serius menjadikan aspek ini sebagai primadona dalam pembangunan. Penataan harus dilakukan secara komprehensif disetiap lini yang mendukung kelangsungan pariwisata tersebut, termasuk didalamnya dunia perhotelan.
Salah satu sisi dibidang kesenian tradisional Minang kabau. Rindu rasanya ketika kita memasuki semua hotel-hotel yang ada di Ranah Minang ini disuguhi dengan alunan musik tradisional. Memang sudah ada sebagian yang melaksanakannya, namun kita berharap kalau bisa semuanya bahkan kalau perlu sampai ke penginapan-penginpan dan home stay.
Sewaktu kita memasuki hotel-hotel yang ada di daerah lain seperti Bali, Jawa Barat, Makasar, Riau dan lain sebagainya. Pada salah satu sudut ruang lobby hotel di Jawa Barat misalnya kita melihat group musik tradisional menantikan kedatangan kita, demikian juga di makasar dan beberapa tempat lainnya sehingga waktu itu kitapun terbuai dan hanyut dalam budaya parahyangan dan bumi bugis mereka. Selanjutnya sewaktu jam istirahat makan, sambil menikmati makan siang dan makan malam kita ditemani alunan musik-musik tradisional instrumentalia yang menambah ketertarikan kita untuk lebih jauh melihat budaya mereka.
Bercermin dari semua itu, rindu pula kita rasanya di setiap hotel yang ada di Ranah Minang ini sewaktu kita berada didalamnya, nuansa keminangkabauannya lebih bisa terlihat seperti halnya dengan adanya penampilan musik tradisional, tari-tarian daerah dan pakaian adat yang melambangkan budaya kita. Sehingga setiap tamu-tamu yang datang bisa pula larut dengan budaya kita yang sangat kita banggakan ini.
Kalau bisa disamping adanya pentas tempat musik tradisional ada pula sesudut ruangan tempat mereka berfoto mengenakan pakaian adat minangkabau dan lain sebagainya. Mudah-mudahan hal ini akan bisa lebih merata terwujud di berbagai tempat. Semoga.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Betul, Pak. Mudah2an keberadaan musik tradisional akan tetap lestari seiring makin maraknya musik2 modern
Tulisan yg bagus P. Feri... Kebudayaan nasional mmg hrs kita lestarikan agar tdk punah...
Trims bu, sesekali harus kita ingatkan juga agar tidak pudar seiring berjalannya waktu
Mantap..Pak...musik tradisional harus dilestarikan .sukses selalu..
Trims bu
di kawasan wisata Lagoi pulau Bintan juga menghadirkan penari melayu dan lagu melayu dlm menyambut tamu
Nah...itu pak, makanya kepengen pula ada di tempat kita.Trims bykya pak.wassallam