Feri Nata

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Keliling Dunia dengan Balon Udara
AFP dalam http://www.jpnn.com/news/rekor-barukeliling-dunia-cuma-11-hari-menegangkan?page=1

Keliling Dunia dengan Balon Udara

Balon yang ditiup dengan mulut tidak akan bisa terbang. Terbangnya balon yang dijual oleh “abang-abang” bukan karena punya mesin, tetapi karena berisi gas yang lebih ringan daripada udara. Mengherankan memang. Ternyata udara itu sendiri memiliki massa. Sebagaimana kita ketahui, zat yang lebih berat akan cenderung berada di bawah, sedangkan yang ringan cenderung di atas. Zat yang lebih berat memiliki massa yang lebih besar dibandingkan zat yang lebih ringan ketika volume kedua zat sama. Besar massa zat pada suatu volume tertentu disebut sebagai massa jenis.

Beberapa jenis gas yang lebih ringan (massa jenisnya lebih kecil) dari udara sering digunakan untuk mengisi balon, di antaranya gas helium, gas karbit, dan gas hidrogen. Perlu Anda ketahui, penggunaan gas karbit dan gas hidrogen cukup berisiko karena mudah terbakar dan menimbulkan letupan. Beberapa daerah menggunakan gas karbit pada “meriam” buatan untuk menghasilkan efek letupan mirip meriam asli.

Balon Udara Penumpang

Balon udara yang dapat mengangkut penumpang menggunakan teknik berbeda. Balon udara ini tidak dapat menggunakan gas helium. Jika digunakan hanya gas helium saja, balon ini hanya dapat naik tanpa bisa turun. Massa jenis helium senantiasa lebih kecil dibandingkan udara pada ketinggian rendah. Balon tersebut dapat turun hanya dengan mengeluarkan gas helium dari balon. Tampaknya teknisnya rumit, sehingga alternatif ini tidak diterapkan dalam balon udara.

Balon udara menggunakan teknik pemuaian udara. Pemuaian adalah pertambahan volume, dalam hal ini udara, ketika suhunya meningkat. Ketika hendak terbang, udara dalam balon akan dipanaskan. Dengan dipanaskan, udara dalam balon akan memuai dan tidak dapat lagi ditampung oleh balon sehingga sebagian besar udara akan terdesak keluar. Tersisa dalam balon udara panas yang lebih ringan dibandingkan udara di luar. Untuk turun, suhu udara tinggal diturunkan dengan mengecilkan api dari pemanas.

Keliling Dunia dengan Balon Udara

Balon udara ini sering digunakan sebagai wahana wisata. Namun, ada saja orang yang menggunakan balon udara ini untuk keliling dunia. Bahkan mereka berlomba untuk mencetak dan memecahkan rekor waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi dunia. Salah satu kisah keliling dunia dengan balon udara dapat kita simak dalam liputan jpnn.com berikut: http://www.jpnn.com/news/rekor-barukeliling-dunia-cuma-11-hari-menegangkan?page=1.

Ternyata keliling dunia dengan balon udara tidak mudah untuk dilakukan. Wisata dengan balon udara adalah satu hal. Keliling dunia dengan balon udara adalah satu hal lain yang sama sekali berbeda. Melintasi dunia dalam waktu 11 hari berarti kita akan melewati belahan dunia dengan musim yang berbeda. Ada yang sedang musim panas, ada yang sedang musim dingin. Bertahan dalam kondisi minus 35 derajat tentulah bukan hal yang mudah, apalagi bagi Konyukhov yang sudah berusia 64 tahun saat itu. Apakah Anda tertantang untuk memecahkan rekor Konyukhov? Selamat mencoba dan berjuang!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat bagus Pak Feri, kontekstual. Ijin tak pakai di kelas ya.

05 Apr
Balas

Terima kasih Bu Tri. Silahkan digunakan. Senang bisa berbagi.

05 Apr



search

New Post