Hari ini saya mendapatkan pelajaran yang berharga dari atasan saya soal rezeki

"Suatu ketika saya pernah kehilangan laptop yang bahkan belum satu bulan saya beli," Beliau mulai bercerita. "Laptop itu saya beli harganya sekitar 10 jutaan," lanjutnya.

Beliau mengatakan saat kehilangan laptop itu sempat kaget tapi kemudian beliau berkeyakinan mungkin itu bukan rezekinya hingga beliaupun melupakan masalah kehilangan tersebut.

Selang enam bulan setelah peristiwa kehilangan itu,di suatu pagi Asisten Rumah Tangga (ART) beliau yang sedang menyapu pekarangan terkejut dengan bungkusan tas kresek hitam di depan pagar. Segera si ART memberikan bungkusan itu kepada beliau. Dan betapa terkejutnya saat membuka bungkusan tersebut. Ternyata berisi laptop yang enam bulan lalu di curi orang lengkap dengan pembungkus dan chargernya. Terdapat juga sebuah surat berbahasa Jawa yang berisi permintaan maaf tidak bermaksud mencuri hanya meminjam saja.

Cerita berlanjut dengan peristiwa kehilangan beliau yang berikutnya. Bermula saat beliau menyimpan sejumlah uang yang cukup banyak dalam sebuah tas yang kemudian di letakkan diatas lemari kamar tidur beliau. Hingga suatu hari beliau membutuhkan uang tersebut dan mengambilnya. Tetapi betapa terkejutnya saat beliau mengetahui jumlah uang tersebut berkurang sepertiga nya. Mulailah beliau mencari cari tapi tetap tidak ditemukan. Akhirnya sekali lagi beliau merelakan kehilangannya itu dengan keyakinan bahwa seberapapun uang yang beliau dapat kalau memang belum rezeki beliau, pasti tidak akan bisa beliau nikmati semuanya. Bahkan beliau sempat berpikir si pencuri ini masih berbaik hati mau menyisakan uang nya walaupun bisa saja semua uang itu diambilnya.

Saya yang sedari tadi mendengarkan ceritanya tidak tahan untuk bertanya, " Bapak sempat berpikir yang ambil itu tuyul?" bahkan saya bertanya sampai tiga kali. Beliau menjawab, " Ya mungkin saja waktu itu saya sempat berpikir begitu, tapi toh uang saya tidak kembali jadi ya saya lupakan saja. "Rezeki itu tidak mungkin tertukar bu." Lanjut beliau. Kalimat yang membuat saya terhenyak.

Saya renungkan kalimat beliau dan memang benar seberapapun harta yang bisa kita raih walau sudah di genggamanpun kalau Allah belum menetapkan itu milik kita maka akan terlepas dari genggaman.

Maka dari itu seberapapun rezeki yang kita dapat patutlah kita syukui karena itu merupakan "jatah" dari Allah untuk kita karena rezeki tidak mungkin tertukar. Dan ingatlah diluar sana masih banyak orang yang tidak seberuntung kita.

Surabaya 23042018