AMBYAR
Ibu pertiwi nyata berduka
Dadanya sesak sengal terbata
Tangisan pilu menggema
Meraung sejadi-jadinya
Ibu pertiwi nyata menangis
Sembilu kekuasaan nyata mengiris
Negeri ini terlihat miris
Rakyat pilu meringis
Ibu pertiwi nyata bersedih
Pemuda hatinya dicabik perih
Negeri ini sudah pilih kasih
Kemana saling asah saling asuh saling asih
Ah...sudahlah, biarkan saja
Lemah tak berdaya
Hancur ambyar tak berupa
Darah tak ada artinya bagi penguasa
Biarkan anak muda mu mati sia-sia
Tak perlu kau dengar jerit tangis air mata mereka
Anak muda itu hanya ancaman saja
Bunuh...dan usir mereka segera
Perintah wahai sang penguasa
Lihatlah wahai ibu pertiwi
Negeri mu kini
Hilang gemah ripah loh jinawi
Mereka serakah demi duniawi
Nusantara berduka
Bencana datang timpa bertimpa
Menunggu hancur jiwa raga
Damai hanyalah kata dalam doa
Dharmasraya,300919
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Rangkaian kata nan indah. Penuh makna dan dalam. Semoga selalu ada harapan... Barakallah...
Trima kasih apresiasinya bu... Semoga saja bu... Barakallah...
Ungkapan hati dan curahan rasa nan sendu dibingkai puisi indah. Namun tetap yakin kuasa Ilahi hafi asa dan doa. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Jazakallah khair bunda....