Ferli Gusti

Penulis merupakan alumni MWC XVI Kabupaten Dharmasraya...

Selengkapnya
Navigasi Web
MANISNYA KOPI ASIN

MANISNYA KOPI ASIN

Melucu didepan siswa itu terkadang perlu. Maksudnya agar suasana kelas menjadi tidak kaku dan tegang. Apalagi jika sudah menjelang waktu siang. Rasa lelah dan kantuk selalu datang menyerang.

Aku pun berusaha untuk menyajikan materi pembelajaran dengan gaya seperti stand up komedian. Berdiskusi dan saling bertukar pikiran tentang teks bacaan mengenai kerukunan umat beragama. Hingga ada salah satu siswa yang bertanya “Pak, mayoritas itu artinya apa pak?”. Akupun melemparkan kembali pertanyaan tersebut kepada siswa yang lain. Namun ternyata semua siswa hanya diam. Hingga beberapa menit kelas ku hening. “Nak, apakah kamu tidak pernah dengar kata ‘mayoritas’?, serempak semua siswa menjawab “Tidaaaak pak”.

Aku tepuk jidat menirukan gerakan ‘Bocah Ngapak ya’. Kelas ku tetap saja hening, semua siswa menunggu penjelasan ku dengan sangat serius. Karena sudah serius maka aku pun menjelaskan bahwa mayoritas adalah jumlah terbanyak. “Ooooo, gitu pak” jawab siswa ku.

Tak lupa pula akupun memberikan penekanan. “Nak, supaya perbendaharaan kata mu bertambah, maka kamu semua harus rajin membaca biar tahu, bukan tempe”. Kelas ku kembali hening.

“Nak, tempe nya kamu baca, buku nya kamu makan, ha…ha…, bapak hanya melucu kok, hanya selingan agar tidak ngantuk”, krik…krik… (ternyata cuma aku yang tertawa).

“Baik, kita lanjut ya… kembali ke laptop… eeeh, maksudnya ke teks bacaan” kata ku. Kelasku tetap hening. Semua siswa ku tetap serius.

“Baik, kita lanjut ya… berlanjut ke cerita tentang aku dan kamu, iya kamu, kamu….” Kata ku menirukan gaya si Dodit, stand up komedian yang cukup terkenal dengan gaya khasnya. SIswa ku pun serius mendengarkan ku. Akupun menjadi bingung. Ternyata membuat siswa tertawa saja aku tak bisa. Aku frustasi. Hal ini benar-benar tidak sesuai dengan ekspektasi ku.

Akhirnya akupun menjadi suntuk dan stres. “Sudahlah, sekarang kalian keluarkan buku latihan, kemudian jawab pertanyaan yang ada pada LKS ya” perintah ku.

“Baik pak,” jawab mereka serempak sambil membuka LKS.

Akupun duduk sambil memperhatikan mereka. Sesekali aku memegang dan menundukkan kepala. Ada rasa kecewa dan tanda tanya besar dalam benakku. Mengapa siswa ku tidak tertawa dengan lelucon yang aku buat?

Mungkin ini yang dirasakan pelawak ketika guyonannya tidak berhasil membuat tertawa. Rasanya begitu berat. Lebih berat dari sekedar rasa rindu. Cieee…

Tanpa sadar aku pun memukul-mukul kepala. “Ha…ha…ha….ha…” suara tawa siswa ku sontak saja membangunkan lamunanku.

“Apa yang kalian tertawakan?” tanya ku. “Tingkah bapak itu lucu sekali pak, ha…ha..” jawab salah seorang siswa ku.

Ampun….

Dharmasraya, 190819

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terus berupaya pak supaya bisa lucu pada saat siang apalagi ketika siswa dalam kondisi suntuk. Referensi saya membuat ketawa adalah guru-guru saya sejak SD s.d perguruan tinggi yang lucu. Memang tidak mudah, tetapi kreativitas itu penting. Semisal ada anak yang kelelahan kemudian tertidur saya samperin lalu saya ambil buku dan dikipas-kipas pada anak sambil menyanyikan lagi nina bobo. Biasa juga mengadakan quis tes lisan, caranya mereka disuruh tertawa yang tidak bisa tertawa disuruh menjawab soal. Jika mereka semuanya tertawa tes lisan tidak jadi dilakukan. Banyak cara lainnya yang bisa dicoba pak. Tulisan yang sangat mengingatkan bahwa seorang guru harus mampu menciptakan suasana gembira dan bahagia apalagi dijam-jam terakhir. Sehat, bahagia, dan sukses selalu.Barakallah

21 Aug
Balas

Terima kasih atas apresiasi dan masukannya pak, insyaallah akan saya coba terapkan, agar trcipta kelas yg selalu bahagia... Aamiin... jazakallah pak, sehat dan sukses selalu, salam literasi...

27 Aug



search

New Post