Pada siang itu, aku baru saja selesai melihat nilai semua mata kuliah semester tigaku. Aku sangat bersyukur karena indeks prestasiku masih di atas tiga Setelah aku melihat nilaiku, aku melihat pengumuman lainnya yang dibuat oleh pihak kampus beserta unit - unitnya, apalagi pada saat itu sudah mendekati semester genap.

Ketika aku membuka pengumuman dari halaman Facebook Atmajaya Venture, aku melihat terdapat perlombaan menulis uraian/Essay. Dalam perlombaan menulis tersebut, mahasiswa mengirimkan maksimal dua judul uraian dengan tema bebas, merupakan hasil karya sendiri, dan belum pernah diikutsertakan dalam perlombaan menulis lainnya. Selain itu, mahasiswa yang menang akan dibebaskan dari tiket pelatihan Book and E-books Writing and Publishing seharga Rp 300.000, 00.

Karena aku ingin mencoba untuk mengembangkan kemampuan menulisku, maka aku mengikuti perlombaan tersebut. Aku memilih dua judul dalam penulisan uraianku. Judul uraian pertama adalah Perundungan dalam Lingkungan Pendidikan. Judul uraian kedua adalah Hukum Waris bagi Anak Tiri. Kedua judul tersebut aku pilih karena semakin maraknya kasus perundungan yang dilakukan oleh siswa kepada siswa lain dan kasus perebutan hak waris yang diterima oleh anak kandung maupun anak tiri.

Dalam penulisan uraian, aku menggunakan referensi dari berbagai macam sumber, seperti perundang - undangan, buku perkuliahan, jurnal, Kompilasi Hukum Islam, majalah, maupun referensi lainnya yang menunjang penulisan. Walaupun aku mengambil beberapa kosakata dari sumber tersebut, namun aku harus mengubah kosakata tersebut dengan menggunakan bahasaku sendiri. Selain menggunakan referensi, aku juga menuangkan penulisanku dengan pengetahuan dan pengalamanku sendiri.

Untuk mencapai perjuangan mencapai kemenangan memang banyak yang harus dikorbankan. Untuk menulis dua buah judul uraian, aku harus mengorbankan waktu tidurku serta waktu bergaul dengan teman - temanku. Aku harus membaca banyak buku referensi dan contoh kasus yang jelas untuk memperjelas penulisan uraian ini. Apalagi ketika aku mengambil kata - kata dari buku referensi. Ketika mengambil kata - kata dari buku referensi, aku harus mencantumkan catatan kaki untuk menghindari plagiarisme.

Pada tanggal 18 Januari 2017, pengumuman pemenang lomba menulis uraian diumumkan. Aku mulai membuka halaman Facebook Atmajaya Venture. Ketika aku membukanya aku sangat terkejut dan tidak percaya.

"Atma Jaya Writing Contest telah ditutup. Tim Atma Jaya Venture telah memilih dan pemenangnya jatuh kepada Fiana Basauli Simatupang, Fakultas Hukum. Selamat bagi pemenang, kamu berhasil mendapatkan tiket workshop Book and eBook Batch 2 seharga Rp 300.000,00. Pemenang diharapkan untuk menghubungi - 0812 - 8534 2087 atau datang langsung ke kantor kami di Gedung Yustinus lantai 14. Terima kasih."

Aku merasa terkejut tatkala aku mengetahui bahwa aku menjadi pemenang dalam perlombaan menulis. Aku merasa senang karena perjuangan yang tidak mudah berbuah manis untuk keberhasilanku. Mulai dari waktu tidur yang dikorbankan hingga harus meminjam banyak buku di perpustakaan merupakan perjuangan yang tidak sia - sia dalam mencapai kemenangan pada lomba penulisan.

Aku memberi tahu kepada pihak Atmajaya Venture mengenai kemenangan yang kuraih. Setelah mengetahui kemenanganku, mereka mengumumkan jadwal seminar pelatihan Book and eBook Batch 2 kepada aku. Selain mengumumkan seminar, pihak Atmajaya Venture juga memberi tahu kepada aku bahwa dibebaskan dari biaya tiket sebesar Rp 300.000, 00.

"Mbak Fiana, anda mengikuti pelatihan secara gratis. Anda dibebaskan dari tiket masuk pelatihan. Jadi anda tidak perlu membayar Rp 300.000, 00 kepada kami," tegas salah satu pihak Atmajaya Venture kepada aku.

Tibalah saatnya pelatihan . Di saat peserta lain mengikuti pelatihan dengan harus mengeluarkan biaya, aku tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membayar tiket. Aku bisa memasuki ruangan pelatihan secara langsung tanpa harus menguras tenaga dan keuangan.

Nilai yang bisa kita dapatkan dari pengalaman ini adalah untuk mendapatkan sesuatu yang nyaman, kita memerlukan pengorbanan dan perjuangan yang keras serta tidak dapat dilaksanakan secara terburu - buru dan cepat. Sebuah pencapaian harus diatur secara matang, rinci, serta sistematis. Apabila sudah mencapai hasil yang maksimal, maka kita bisa memperoleh kenyamanan dan keuntungan dari hasil perjuangan kita. Seperti contoh, kita ingin pergi dengan pesawat kelas satu yang mana fasilitasnya sangat nyaman dan mewah. Untuk mendapatkan fasilitas tersebut, kita harus bekerja semaksimal mungkin.