Menerima vonis sebagai seorang penderita penyakit kanker yang mematikan tak harus membuat kita berputus asa,dan kecewa dengan takdir yang telah tertulis untuk dijalani. Jangan pernah sesali nak! Syukuri hadiah penyakit ini dari Allah, sebagai penggugur dosa yang telah lalu... Sebagai media untuk introspeksi diri.. Demikian Ibunda ku berujar,menghibur kegundahan hatiku saat itu.

Seandainya tak ada penyakit ku ini...mungkin saja aku akan terus saja mengejar ambisiku untuk menjadi ini ,menjadi itu....mengejar impianku sebagai wanita karir yang gemilang.Tapi dengan saran dokter yang mengharuskan aku untuk melepaskan jabatan demi pengobatan penyakit ini,tentu semua mimpi itu harus di buang jauh. Ibunda yang seharusnya menurutku bersedih melihat anaknya meninggal kan mimpi-mimpi nya..malah menyuruh bersyukur dengan apa yang ku hadapi.Itu adalah cara Tuhan untuk melindungi MU agar tak melakukan perbuatan tercela...yang mungkin saja nanti akan ditempuh walaupun tak sengaja saat kau nanti di beri amanah mengemban suatu jabatan...nasehat Ibu terus mengalir menyiram hatiku...Mulai lah perhatikan kondisi badanmu,barangkali kau terlupa memberikan haknya...dipaksa bekerja siang malam Tampa kenal waktu,dengan serubu satu alasan pembenaran, demi uang,demi hobby,demi masa depan yang lebih baik.....sehingga abai masa sekarang, maka badanmu melakukan protes,beri aku istirahat, beri aku perhatian, beri aku sedikit kemanjaan...

Ternyata banyak hikmah yang tercecer di SEtiap langkah perjalanan hidup kita.begitu banyak perhatian dan kasih sayang yang tak sengaja terabaikan....Semoga Sang Pemilik kehidupan ini masih memberi kesempatan untuk menyelami berbagai rahasia yang belum tetkuak