Hari guru. diperingati setiap tanggal 25 november. Tahun ini jatuh pada hari sabtu. Jadi ada dua versi pelaksanaannya. Ada yang hari jumat di rayakan, Sabtu atau senin. Bahkan hari selasa pun masih ada guru yang mendapatkan kejutan.

Seperti biasa. Aku scrool media sosial. Nyatanya banyak yang merayakan hari guru dengan fersinya masing-masing. Tapi yang paling berkesan yaitu ketika siswa membawakan bunga mawar kepada gurunya. Nampak keharuan di wajah guru yang di beri bunga. Sungguh akku ikut terharu dan bahagia.

Lain lagi di sekolah. Aku juga punya cara sendiri. Saat siswa memberi kejutan, aku juga terharu. Ingin memberikan keharuan yang sama untuk siswa. Kuawali dengan mengiris kue dan memberikannya kepada ketua kelas. Lanjut kepada siswiyang duduk paling depan. Sambil di suap kue doa ku berikan. Ternyata banyak siswa yang berkaca-kaca. Bahkan ada yang bilang ini pengalaman pertama di suapi. Sampai gemetar bibirnya ssaat berkata. Akupun jadi ikut terharu.

Sebenarnya aku merasa sedih di balik eforia hari guru ini. Ada kisah sedih, entah di kabupaten mana. Saat pelepasan balon terjadi hal yang tak disangka. Balonnya terbakar dan mencelakai guru yang memegangnya. Katanya ada 2 yang luka berat dan 8 lainnya luka ringan.

Dalam hati aku berfifkir. Apakah seperti ini ang di harapkan oleh K hajar Dewantara. Ing ngarso sung tulodo. ing madyo mangun karso. Tut wuri handayani. Entalah, rasanya semakin jauh kesenjangan pemikiran generasi muda dan tua. Apa hang bisa kulakukan untuk menjembataninya.