Fika

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

'Semoga Esok Lebih Baik'

Hari ke 23 #tantangangurusiana

"Semoga Esok Jauh Lebih Baik"

Ironisnya hidup selalu dihampiri dengan suka dan duka. Manusia yang lebih kuat dan tegar akan menerima kenyataan hidupnya denga baik. Takdir yang telah digariskan kepada makluknya berbeda-beda disetiap manusia. Ada yang memiliki takdir baik ada yang memiliki takdir buruk.

Bagi kebanyakan orang berpikir jika takdir manusia tak dapat dirubah. Beda dengan nasib masih bisa dirubah oleh seseorang. Konon katanya, jika kita tak ingin bernasib buruk maka jadilah manusia yang lebih berhati-hati, pikirkan semua dengan logis, dan berusahalah menentukan progres terbaik agar kedepannya nasib kita berubah menjadi baik.

Berbeda dengan nasib, kata takdir cenderung lebih halus dan positif. Meski memang juga tak jarang digunakan dalam hal-hal semacam kekecewaan, takdir biasanya diselingin dengan kepasrahan dan sikap evaluasi. Seperti ketika orang mencita-citakan suatu pekerjaan atau profesi tapi ketika dewasa dia malah bekerja dalam ranah di luar profesi yang dicita-citakan, mungkin kata-kata yang keluar akan berbunyi: “Ya mungkin ini takdir saya, dinikmati saja, toh ini juga mungkin karena saya yang kurang gigih dalam berusaha dan mungkin ini yang terbaik bagi saya.” Demikian, kata takdir dalam ucapan itu meski juga ada indikasi kekecewaan tapi mengandung unsur kepasrahan dan ada nilai-nilai evaluatif. Jelas, dalam hal ini takdir lebih bermakna halus dan lebih positif daripada nasib.

Namun Takdir Bukan Sekadar Pasrah

Takdir tidak sama dengan menerima nasib secara pasrah, dalam arti tidak mau berusaha sama sekali. Doktrin tentang takdir dalam Islam tidak mengarahkan manusia ke sikap fatalistik atau menyerah kalah kepada nasib.

Islam sangat menekankan pentingnya usaha dan amal perbuatan. Dalam Alquran dinyatakan manusia tidak akan mendapatkan sesuatu selain yang dia usahakan, dan bahwa hasil usahanya itu akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan dibalas dengan balasan yang setimpal sesuai Surah An Najm ayat 39-41.

Dalam hidup ada kalanya kita merasa terpuruk, jalan kehidupan begitu berliku, bahkan tak ada harapan untuk kita bisa sukses. Namun janji Allah itu pasti "La Tahzan inna ma annna" Siapa yang bersungguh-sunghuh ia akan mendapatkan.

Mungkin kali ini kau diuji dengan berbagai cobaan olehNya, kau merasa begitu lemah dan rasanya ingin segera menyerah dan pasrah. Positifnya kau harus bisa membedakan apa ini memang takdir atau nasib. Jika ini soal nasib tentu kau masih punya waktu untuk merubahnya lebih baik. Meski tidak sekarang, tapi nanti. Ambil hikmah dalam setiap perjalanan hidupmu. Terima saran yang baik dari mereka yang masih peduli padamu. Tetap lah bersyukur, meski kau tengah dilanda kesusahan tak satupun dari mereka yang berniat meninggalkan mu untuk bersedih sendirian.

Karena kata Allah dalam Surat Ibrahim ayat 7 yang artinya "sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Q.S.Ibrahim 14:7)

Dengan demikian manusia harus menjadi hamba yang pandai bersyukur agar nikmat yang sudah diperoleh dapat ditambah oleh Allah Subhanahu Wata'aala. Setiap orang mungkin tidak punya gaji, namun setiap orang punya rezeky. Rezeky bisa datang darimana saja tergantung bagaimana kita mau berusaha menjemput rezeky itu. Aku yakin rezekyku telah di atur olehNya, namun aku sebagai hambanya harus tetap berjuang lebih keras lagi agar rezeky tersebut layak aku dapatkan. Jika orang lain bisa sukses, kenapa tidak denganku. Aku juga bisa sukses. Bukan sekarang, memang butuh waktu, perjuangan yang tinggi, dan tidak semua harus ada jawabannya sekarang. Kuncinya tetap lah sabar, tabah, selalu dekat denganNya, berdoa padanya, hingga Allah nantinya mengizinkan aku untuk hidup sejahtera dan sukses. Aamiin

Padang, 23 maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post